Kronologi Peneliti Unair Temukan 5 Racikan Obat Lawan Covid-19

Temuan ini berpotensi menjadi obat bagi pasien Covid-19 yang jumlahnya sudah puluhan ribu di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2020, 08:10 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2020, 08:10 WIB
PSBB
Ilustrasi Tes Covid-19 Credit: pexels.com/Polina

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sukses mendapatkan lima kombinasi obat untuk melawan virus Corona penyebab Covid-19. Temuan ini berpotensi menjadi obat bagi pasien yang jumlahnya sudah puluhan ribu di Indonesia.

Kepala Pusat Penelitian Pengembangan Stem Cell Unair, Dr dr Purwati SpPd K-PTI FINASIM menjelaskan, pihaknya sedari awal memilih untuk meneliti obat-obat yang sudah beredar di pasaran menjadi obat Covid-19.

Alasannya, obat-obat yang sudah beredar di pasaran berarti sudah melewati berbagai uji. "Obat yang beredar di pasaran itu sudah melalui berbagai macam uji sampai mendapat izin edar dari BPOM," kata Purwati.

Selanjutnya, serangkaian proses penelitian dilakukan secara hati-hati hingga akhirnya berhasil menemukan lima kombinasi regimen obat yang efektif menekan jumlah virus Corona penyebab Covid-19, bahkan sampai tidak terdeteksi lagi.

Proses pertama yang dilakukan adalah uji toksisitas. "Apakah obat tersebut toksik enggak untuk sel tubuh," kata Purwati.

 

Proses Selanjutnya

Ilustrasi Laboratorium Nusantics
Ilustrasi Laboratorium Nusantics, Startup Lokal yang Terlibat Pengembangan Test Kit untuk Covid-19 Bersama BPPT. Kredit: Nusantics

Kedua, mengecek potensi obat dalam membunuh virus Corona. "Ketiga, mengecek efektivitas sampai seberapa lama efektivitas obat tersebut," katanya lagi.

Lalu, terakhir mengecek faktor inflamasi akibat obat-obat tersebut.

"Dan dari penelitian ini dari 14 regimen obat yang kita teliti akhirnya kita mendapatkan lima kombinasi regimen obat yang mempunyaii potensi dan efektivitas yang cukup bagus untuk menghambat virus tersebut masuk ke sel target, dan juga menghambat atu menurunkan perkembangbikan virus itu di sel," tutur Purwati.

Belum Dijualbelikan

Kelima kombinasi obat tersebut adalah lopinavir/ritonavir dengan azithromicyne, lopinavir/ritonavir dengan doxycyline, lopinavir/ritonavir dengan chlaritromycine, Hydroxychloroquine dengan azithromicyne dan hydroxychloroquine dengan doxycycline.

Dengan tegas Purwati mengatakan bahwa kombinasi obat ini belum dijualbelikan. 

 

Disadur dari: Kanal Health Liputan6.com (Penulis/Editor: Benedikta Desideria, published 13/6/2020)  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya