Liputan6.com, Jakarta Mohamed Salah kembali menjadi pahlawan kemenangan Liverpool saat bertemu Brighton dalam lanjutan Premier League Liga Inggris, Kamis dini hari tadi. Dua gol yang dicetak pemain asal Mesir itu melengkapi kemenangan 3-1 yang diraih The Reds saat tampil di kandang lawan, Amex Stadium.Â
Dalam laga ini, Liverpool yang sudah mengunci gelar juara Liga Inggris Premier League musim ini, tidak mengendurkan permainannya. Sebaliknya, The Reds yang berpeluang melewati rekor Manchester City dalam perolehan poin terbanyak, langsung menggebrak sejak awal laga.Â
Baca Juga
Salah segera membawa Liverpool memimpin pada menit ke-6. Selanjutnya Jordan Henderson menggandakan keunggulan ini dua menit kemudian.Â
Advertisement
Tuan rumah sempat memperkecil ketertinggalan di babak pertama lewat Leonardo Trossard. Namun Salah kembali mengubah kedudukan menjadi 3-1 lewat gol yang dicetaknya pada menit ke-76.
Tambahan dua gol ini mendekatkan Salah dengan posisi pemuncak daftar top scorer Premier League Liga Inggris yang saat ini masih dipegang oleh Jamie Vardy. Salah yang telah mengoleksi 19 gol kini hanya terpaut 3 gol dari penyerang Leicester City tersebut.Â
Â
Lebih Egois
Mencetak gol memang menjadi tugas Salah sebagai seorang striker. Namun menurut legenda Liverpool, Graeme Souness, Salah belakangan mulai terlihat egois di depan gawang. Mantan pemain AS Roma tersebut kerap memaksakan diri untuk mencetak gol dan tidak memberi kesempatan kepada pemain yang memiliki posisi lebih baik dalam menembak ke arah gawang lawan.
Sikap ini menurutnya tidak akan disukai oleh pemain-pemain Liverpool lainnya.Â
‘Dia melakukannya malam ini sejak menit pertama. Saya pikir (Sepatu Emas) itu penting baginya," kata Souness dalam perbincangan dengan Sky Sports seperti dilansir dari Metro.co.uk. Â
"Dia menembak setiap ada kesempatan dan dua atau tiga kali rekan setimnya tidak akan senang dengannya," beber legenda Liverpool itu menambahkan.Â
Â
Advertisement
Naluri Alami
Sebagai striker, Salah menurut Souness memang egois. Namun pada pertandingan melawan Brighton, dia tampak lebih egois lagi. "Dia benar-benar menginginkan sepatu emasnya," katanya.
"Mereka sudah memenangkan liga, jadi dia sudah melakukan perannya untuk tim, sekarang dia ingin bagiannya, ingin Sepatu Emas itu," bebernya.
Sebagai striker, Salah menurut Souness memang egois. Namun pada pertandingan melawan Brighton, dia tampak lebih egois lagi.
"Dia benar-benar menginginkan sepatu emasnya," katanya.
"Mereka sudah memenangkan liga, jadi dia sudah melakukan perannya untuk tim, sekarang dia ingin bagiannya, ingin Sepatu Emas itu," bebernya.
Â
Â
Kasus Lama
Saat ditanya apakah Salah striker hebat dengan sikap seperti itu? Souness menjawab:
"Mereka punya elemen itu, semua striker punya itu. Tapi saya pikir Salah membawanya ke level yang berbeda," beber Souness.
"Saya pikir Mane pernah berselisih dengan dia di masa lalu karena dia merasa dia seharusnya memberikan padanya untuk mencetak gol dan dia menembak dirinya sendiri," bebernya.
"Jadi saya pikir ada elemen di semua pencetak gol bahwa mereka serakah, tapi saya pikir dia membawanya ke level lain."
Â
Advertisement