Liputan6.com, Liverpool - Mantan bintang Liverpool dan Everton, Lee Peltier dan Victor Anichebe mengaku sempat mengalami pengalaman tak menyenangkan di jalanan kota. Anichebe dan Peltier pernah jadi incaran polisi hanya gara-gara mengintip toko perhiasan.
Insiden yang dialami Peltier, yang pernah bermain untuk Liverpool hingga 2008, dan Anichebe keluar untuk makan malam. Saat itu, Anichebe berjalan menggunakan kruk karena kakinya cedera saat bermain melawan Newcastle United.
"Saya tidak keluar untuk waktu yang lama, saya memakai kruk, saya benar-benar diizinkan berada di tempat tidur karena saya baru saja dioperasi," kata Anichebe.
Advertisement
"Tapi aku pergi makan malam dengan temanku Lee Peltier, yang ras campuran, dan ketika kami meninggalkan restoran, kami melewati sebuah toko perhiasan kecil yang berada di sebelah," ujarnya.
Ketika itu mereka menunjuk sesuatu ke arah jendela toko. Namun, tak lama kemudian Anichebe dan eks pemain Liverpool itu menyeberang jalan untuk pergi dan membeli beberapa buku di Waterstones.
Simak Video Liverpool Berikut Ini
Diserbu Polisi
"Beberapa menit kemudian saya dapat mendengar semua sirene ini dan mereka berhenti di luar toko dan saya bertanya kepada orang lain seperti 'apa yang terjadi?'.
"Selanjutnya polisi menyerbu Waterstones dan mendatangi Lee yang memanggilku," kata Anichebe.
Advertisement
Tanpa Bukti
Setelah didekati polisi di toko buku Waterstones, Anichebe mengklaim salah satu dari mereka mencoba untuk membelenggu Peltier tanpa ada bukti kejahatan yang dilakukan.
Mantan pemain internasional Nigeria melanjutkan: "Banyak orang mengenal saya di daerah itu dan saya tidak ingin membuat keributan, jadi kami melangkah keluar.
Diborgol
"Petugas itu kemudian berkata bahwa kami perlu menunjukkan identitas padanya untuk identifikasi. Dan aku sempat berkata 'apakah Anda benar-benar? Saya menggunakan tongkat ketiak' dan dia mengatakan itu bisa menjadi tipuan.
"Kami tidak memberikan ID dan dia [polisi] mencoba memborgol Lee dan berteriak untuk mundur.
"Saya masih bisa melihatnya dengan sangat jelas, ada empat mobil polisi, mereka memblokir seluruh jalan.
"Semua orang menonton, orang-orang keluar dari toko untuk melihat apa yang terjadi.
Advertisement
Dibebaskan
Menurut Anichebe orang-orang bertanya apa yang telah mereka lakukan. Beruntung petugas polisi lainnya yang kebetulan mengenal saya muncul dan bertanya 'apa yang telah kamu lakukan?'
Tak lama kemudian mereka dibebaskan setelah mendapat penjelasan dari petugas polisi lainnya. Anichebe yakin insiden itu bermotif rasial.
Pada bagian lain, Anichebe juga berbicara tentang kurangnya peluang bagi orang kulit hitam untuk bermain sepakbola. Ini terjadi setelah gerakan Black Lives Matter yang telah muncul sejak kematian George Floyd di Minneapolis.