Ada Pandemi Covid-19, Kejuaraan Catur Digelar Virtual

Kejuaraan Catur BPK Penabur akan digelar secara virtual karena masih pandemi Covid-19.

oleh Thomas diperbarui 18 Des 2020, 20:47 WIB
Diterbitkan 18 Des 2020, 16:30 WIB
Ilustrasi catur (iStock)
Ilustrasi catur (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi virus corona Covid-19 yang belum juga reda di Indonesia membuat kegiatan olahraga mati suri. Pegiat olahraga pun memutar otak agar tetap eksis dengan menggelar turnamen secara online. Tak terkecuali catur.

PB Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) dan Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) bekerjasama dengan sekolah BPK Penabur mengawali tahun 2021 dengan menyelenggarakan Penabur Online Chess Festival (POCF).  

“Turnamen catur online ini akan dilaksanakan selama dua hari, tanggal 9 dan 10 Januari 2021. Rangkaian kegiatannya sudah diawali sejak 12 Desember 2020 dengan Fun with Chess, dengan topik edukasi singkat mengenai catur online serta trial tahap 1. Acara berikutnya pada 19 Desember 2020 adalah Chess Talk. Talkshow yang dilakukan secara online ini akan menghadirkan praktisi pendidikan, praktisi catur, dan psikolog,” ujar Adri Lazuardi SH, Ketua Umum Yayasan BPK Penabur. 

Online talkshow bertema The Role of Chess in Modern Education itu rencananya akan menghadirkan GM Utut Adianto (Ketua Umum PB Percasi), Ir. Eka Putra Wirya (Dewan Pembina PB Percasi), Adri Lazuardi S.H (Ketua Umum Yayasan BPK Penabur), Ir. Budijanto Gunawan (Ketua POCF), Etiwati, S.Pd, M.M (praktisi pendidikan), Lisa Karlina (Pengamat Catur/SCUA), WGM Irene Kharisma (Grandmaster wanita Indonesia), dan Agus Gunawan, S.Psi, SE, S.Si. Teol (Karakter). Dalam rangka mempersiapkan POCF, para peserta akan diberikan kesempatan melakukan trial tahap 2 pada 4 Januari 2021.    

Adri Lazuardi menambahkan, “Kami berharap Penabur Online Chess Festival akan memberikan dampak positif bagi yang mengikutinya, terutama para siswa. Karena catur tidak hanya bermanfaat bagi perkembangan intelektual anak, tetapi juga dapat membentuk karakter mereka menjadi pribadi yang lebih kuat serta mampu menghadapi berbagai tantangan masa depan”. 

 

Saksikan Video Menarik Berikut ini

Percasi

Sementara bagi PB Percasi, kegiatan turnamen yang melibatkan anak-anak sekolah mulai tingkat dasar (Sekolah Dasar) merupakan hal yang sangat menggembirakan, karena melalui POCF diharapkan dapat memunculkan bibitbibit baru di dunia catur, tetapi juga menjadi ajang memperkenalkan catur ke lingkungan sekolah (pendidikan). 

“Bila semakin banyak sekolah yang mengikuti jejak BPK Penabur yaitu menyelenggarakan kegiatan seperti ini, maka catur akan menjadi kegiatan pilihan yang menyenangkan bagi anak-anak, sehingga ke depannya lebih terbuka luas untuk mencetak para pecatur handal,” ujar Eka Putra Wirya, Dewan Pembina PB PERCASI. 

Eka menambahkan pula, apalagi saat ini Federasi Catur Internasional (FIDE) telah melansir bahwa catur memberikan manfaat untuk pendidikan dan kesehatan sehingga sangat tepat bila catur mulai diperkenalkan sejak dini. 

Merujuk pada trend negara-negara di ASEAN, Asia, bahkan di tingkat dunia yang terus berlomba menciptakan Grandmaster usia muda, bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalannya menghasilkan “bibit unggul”, maka memperkenalkan catur melalui sekolah menjadi salah satu cara tepat.  

1.000 Peserta

Catur
Ilustrasi pertandingan catur (BILL GREENBLATT / AFP)

Turnamen catur ini bukan yang pertama kali diadakan oleh BPK Penabur. Pada Januari 2019 BPK Penabur telah menyelenggarakan Chess in School Festival yang melibatkan peserta mulai SD, SMP, SLTA juga karyawan sebanyak 333 pecatur. 

Pada penyelenggaraan Penabur Online Chess Festival 2020, panitia menargetkan 1.000 peserta mulai dari pelajar SD, SMP, SLTA, karyawan, bahkan alumni BPK Penabur. Dengan demikian POCF akan menjadi ajang turnamen catur online terbesar pada awal 2021.  

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya