5 Pesepak Bola Dunia yang Tidak Mendapatkan Rasa Hormat

Sentuhan buruk atau umpan yang salah sudah cukup untuk mendefinisikan dan memberi label pada seorang pesepak bola.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 25 Jul 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2021, 08:00 WIB
Paul Pogba - Manchester United (MU)
Gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba coba diadang pemain Arsenal Thomas Partey dalam laga Liga Inggris di Old Trafford, Minggu (1/11/2020). (Shaun Botterill / Pool via AP )

Liputan6.com, Jakarta - Sepak bola memiliki kompetisi yang ketat. Tak jarang seorang pesepak bola dan pelatih dicap sebagai pecundang atau pemenang hanya berdasarkan hal kecil.

Performa buruk di klub baru mungkin membuat fans frustasi dengan pesepak bola tertentu, terlepas dari semua pencapaiannya sebelumnya. Sentuhan buruk atau umpan yang salah sudah cukup untuk mendefinisikan dan memberi label pada seorang pesepak bola.

Beberapa pesepak bola telah menanggung beban itu. Romelu Lukaku, selama bermain di Manchester United, misalnya. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai striker yang lumayan. Tapi bersama Inter Milan, dia menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

Selain itu, pemain yang bermain di Ligue 1 dan Bundesliga sering kali tidak dinilai tinggi. Pasalnya, liganya terlihat mudah.

Berikut 5 pesepak bola dunia yang tidak mendapatkan rasa hormat yang layak mereka dapatkan seperti dikutip dari Sportskeeda.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

5. Angel Di Maria

Foto Trivia: Termasuk Sergio Ramos, 6 Pemain Paris Saint-Germain yang Pernah Berbaju Real Madrid
Angel Di Maria bergabung dengan Paris Saint-Germain pada musim 2015/2016. Ia pernah berseragam Real Madrid pada tahun 2010 hingga 2014, lalu pindah ke Manchester United. Bersama Los Blancos, Ia tercatat telah tampil sebanyak 190 kali dengan torehan 36 gol dan 85 assist. (Foto: AFP/Franck Fife)

Angel Di Maria gagal di Manchester United. Winger asal Argentina itu justru bersinar bersama Real Madrid dan Paris Saint-Germain.

Di Maria bergabung dengan Real Madrid dari Benfica pada 2010 silam. Dia pun menjelma menjadi penyerang sayap yang berbakat secara teknis dan kreatif dengan kemampuan menggiring bola luar biasa.

Di Maria merupakan Man of the Match di final Liga Champions UEFA 2014, yang dimenangkan Real Madrid. Tapi, secara mengejutkan dia dijual ke Manchester United musim panas itu seharga 67,5 juta pound.

Pemain Argentina itu tak pernah benar-benar menetap di Manchester. Di Maria membuat marah para fans MU karena penampilannya di paruh kedua 2014-15.

Paris Saint-Germain (PSG) kemudian datang dan membelinya pada 2015. Bersama klub Prancis itu, Di Maria kembali ke performa terbaiknya dan telah menjadi roda penggerak tim sejak saat itu.

Pemain berusia 33 tahun itu sudah membuat 264 penampilan di semua kompetisi untuk PSG dengan mencetak 88 gol dan memberikan 110 assist. Di Maria mencetak satu-satunya gol pertandingan di final Copa America 2021 yang membawa Argentina memenangkan trofi. 

4. Antoine Griezmann

FOTO: Dosa-dosa Josep Maria Bartomeu sebelum Terkuaknya Skandal Barcagate di Barcelona - Antoine Griezmann
Pemain bintang yang menjadi bintang di klub lamanya juga gagal bersinar usai didatangkan ke Camp Nou, seperti Antoine Griezmann yang memukau bersama Atletico Madrid. (AFP/Cristina Quicler)

Antoine Griezmann berada di puncak permainannya dan salah satu pemain terbaik di dunia ketika dia memutuskan untuk bergabung dengan Barcelona pada 2019.

Pproduk akademi Real Sociedad ini merupakan salah satu pemain terbaik Atletico Madrid. Penyerang asal Prancis itu membuat 257 penampilan di semua kompetisi dengan mencetak 133 gol dan 50 assist.

Griezmann kemudian pindah ke Barcelona setelah klub Catalan itu membayar 108 juta pound kepada Atletico pada 2019. Langkah ini tidak masuk akal saat itu, dan dua musim kemudian persepsi itu tetap ada.

Kualitas Griezmann tak bisa disangkal. Meski performanya menurun di Barcelona, ​​​​pemain berusia 30 tahun itu masih bisa mencetak 35 gol dan memberikan 17 assist dalam 99 penampilan untuk Barcelona di semua kompetisi.

Pemenang Piala Dunia 2018 bersama Prancis tersebut telah dikaitkan dengan kembali ke Atletico. Kepindahan Griezmann tampaknya akan terjadi musim panas ini.

 

 

3. Marco Verratti

Foto: 5 Pemain Italia dengan Penampilan Terbanyak di Paris Saint-Germain, Marco Verratti Teratas
Marco Verratti. Gelandang berusia 28 tahun ini telah 9 musim memperkuat PSG sejak 2012/2013. Ia telah tampil dalam 346 laga dengan mencetak 9 gol. Musim ini ia ditemani Gianluigi Donnarumma yang sama-sama menghuni skuat Italia di Euro 2020 lalu. (Foto: AFP/Franck Fife)

Beberapa tahun lalu, Marco Verratti terus-menerus dikaitkan dengan kepindahan Barcelona dari Paris Saint-Germain dengan nilai fantastis. Namun, rumor seperti itu kini tidak ada sama sekali.

Verratti tampaknya puas di Paris Saint-Germain. Dia tetap menjadi gelandang yang sangat diremehkan dan penampilannya di Euro 2020, yang dimenangkan negaranya Italia, sekali lagi menyoroti kualitasnya yang berkelas dunia.

Verratti adalah gelandang tangguh. Dia berbakat secara teknis dan berani dengan kemampuan passing yang sangat baik.

Pemain berusia 28 tahun tersebut sudah berada di Paris Saint-Germain sejak 2012. Ia telah membuat 346 penampilan di semua kompetisi untuk raksasa Ligue 1, memenangkan tujuh gelar liga.

Mengingat seberapa tinggi Paris Saint-Germain menilainya, tampaknya Verratti tidak akan pergi dalam waktu dekat. Pemain Italia itu adalah salah satu gelandang terbaik dalam permainan saat ini.

 

 

2. Paul Pogba

Paul Pogba dan 5 Pembelian Termahal Manchester United Sepanjang Sejarah
1. Paul Pogba (105 juta euro) - Pemain asal Prancis ini menjadi pembelian termahal sepanjang sejarah Manchester United. Paul Poga didatangkan ke Old Trafford dengan nilai transfer mencapai 105 juta euro. (AFP/Peter Powell/pool)

Masa depan Paul Pogba telah membingungkan fans Manchester United dan Liga Inggris untuk saat ini.

Pogba adalah salah satu pemain paling berbakat di dunia. Namun, pertanyaan sering muncul tentang mengapa dia sangat tidak konsisten untuk Manchester United.

MU membayar dengan rekor dunia sebesar 94,5 juta pound untuk mengontrak kembali Pogba dari Juventus pada 2016. Tetapi, masih ada pertanyaan tentang apakah dia merupakan pembelian yang bagus atau tidak.

Pogba telah membuat 199 penampilan selama periode keduanya bersama Manchester United. Pemain Timnas Prancis itu mencetak 38 gol dan memberikan 45 assist.

Pogba adalah salah satu pemain terbaik di Piala Dunia 2018 dan Euro 2020 yang baru saja selesai. Jadi ada perasaan bahwa pemain berusia 28 tahun itu tampil lebih baik untuk Prancis daripada Manchester United.

Pogba telah lama dikaitkan dengan kepindahan dari Manchester United. Gelandang berusia 28 tahun itu telah dikaitkan dengan kepindahan ke Paris Saint-Germain, Juventus, dan Real Madrid.

 

1. Gareth Bale

Real Madrid, Liverpool, Liga Champions, Gareth Bale
Penyerang Real Madrid, Gareth Bale, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Liverpool pada laga final Liga Champions di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Minggu (27/5/2018). Real Madrid menang 3-1 atas Liverpool. (AP/Sergei Grits)

Gareth Bale bukan pemain favorit di antara pendukung setia Real Madrid, meski kontribusinya selama bertahun-tahun cukup besar.

Bale bergabung dengan Real Madrid dari Tottenham Hotspur usai menjalani musim kelas dunia pada 2012-13. Real Madrid membayar Spurs dengan rekor dunia hampir 91 juta pound untuk mendapatkan jasa Bale.

Di atas kertas, tugas Bale dengan Real Madrid tampaknya sukses. Pemain Wales telah membuat 251 penampilan di semua kompetisi untuk klub dengan mencetak 105 gol dan memberikan 68 assist.

Bale telah memenangkan empat gelar Liga Champions bersama Real Madrid dan mencetak gol di dua final kompetisi bergengsi tersebut.

Meski demikian, pemain berusia 32 tahun tersebut menuai kritik keras. Bale tidak memiliki hubungan baik dengan fans Real Madrid.

Bale dipinjamkan ke Tottenham Hotspur musim lalu. Sang penyerang telah kembali ke Real Madrid, tetapi masih harus dilihat apa rencana klub untuknya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya