Liputan6.com, Jakarta Pemecatan Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United atau MU ternyata memicu reaksi mendalam dari dalam klub. Ada adegan emosional saat pria Norwegia itu akan pergi, seteah sebelumnya staf klub berbicara dengan pria berusia 48 tahun itu.
Solskjaer kehilangan pekerjaannya bulan lalu setelah timnya hanya memenangkan satu dari tujuh pertandingan di Liga Inggris. Dan, Ralf Rangnick sekarang bertanggung jawab di Old Trafford.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, Solskjaer masih yakin dia bisa membawa MU ke kejayaan setelah mendapat dukungan manajemen di jendela transfer musim panas.
Jadon Sancho, Raphael Varane dan Cristiano Ronaldo semuanya pindah ke Old Trafford, dengan ketiganya dianggap sebagai pemain yang signifikan pada saat itu.
Namun, Solskjaer tidak bisa mendapatkan yang terbaik dari rekrutan barunya. Di bawah asuhannya MU malah mengalami kemunduran.
Emosional
Setelah kekalahan berat dari tim seperti Watford, Manchester City dan Liverpool, dia dibebaskan dari tugasnya bulan lalu - dengan Rangnick diangkat sebagai penggantinya.
The Athletic mengatakan bahwa ada situasi emosional saat orang Norwegia itu pergi. Solskjaer memberi tahu mereka itulah sepak bola ketika ditanya tentang pemecatannya.
Advertisement
Tetap di Inggris
Mantan bos United itu, ternyata masih tetap di Inggris sejak pemecatannya, meskipun ia bisa saja terbang ke Norwegia untuk Natal.
Dia dikatakan masih tinggal di Cheshire dan, ketika baru-baru ini bertemu dengan penggemar United saat mengambil takeaway, bersikeras dia masih mencoba yang terbaik.
Permanen
Solskjaer tiba pada Desember 2018 setelah pemecatan Jose Mourinho, yang merusak ruang ganti dengan sikap dinginnya. Legenda MU langsung populer, dengan para pemain menghormati statusnya sebagai legenda klub.
Setelah memantapkan kapal dan membantu Setan Merah membangun momentum, Solskjaer diberi pekerjaan secara permanen pada Maret 2019.
Advertisement
Keputusan Tepat
Tampaknya keputusan yang tepat pada saat itu, dengan Ed Woodward memilih untuk mempertahankan Solakjaer ketimbang mengejar Mauricio Pochettino.
Solskjaer melakukan tugasnya dengan baik setelah finis kedua dan ketiga di bawah Solskjaer. Namun, selama itu mereka tidak pernah hampir memenangkan gelar Liga Inggris.