Kisah Klasik Kepindahan Valentino Rossi dari Honda ke Yamaha di MotoGP 2003, Ini Rahasianya

Valentino Rossi sedang berjaya di Repsol Honda, tapi bisa dibujuk Yamaha untuk pindah. Simak kembali kisahnya saat perpindahan terjadi di MotoGP 2003.

oleh Defri Saefullah diperbarui 24 Jan 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2022, 16:00 WIB
Foto: Grazie, Thank You, Terima Kasih Valentino Rossi
Rossi benar-benar menjadi aktor utama. Meskipun hanya menempati posisi ke-10 saat balapan, kamera terus terarah kepadanya agar penggemar di seluruh dunia dapat menyaksikan kehebatannya. (AP Photo/Alberto Saiz)

Liputan6.com, Jakarta Valentino Rossi sudah pensiun dari MotoGP pada 2021 lalu. MotoGP Valencia di sirkuit Ricardo Tormo menjadi petualangan terakhirnya selama 26 tahun di MotoGP.

Dalam rentang waktu yang panjang itu, Rossi habiskan mayoritas kariernya dengan Yamaha. Namun siapa sangka Rossi bakal berkarier di Yamaha selama 16 tahun yang dibagi dalam 2 periode.

Di masa jayanya dengan Repsol Honda, Rossi seperti tak mungkin gabung Yamaha. Maklum, Rossi berhasil juara MotoGP/500cc secara beruntun sejak 2001 hingga 2003.

Sedangkan Yamaha sudah lama kering gelar. Yamaha tak pernah lagi juara sejak 1992 saat masih diperkuat Wayne Rainey.

Pada era MotoGP 2003, yamaha bahkan tak pernah menang satu balapan pun. Satu-satunya podium didapatkan Alex Barros di tim satelit, lalu mengapa Rossi tertarik.

 


Tersinggung?

Valentino Rossi Gabung Satu Tim dengan Sean Galael, Ini 4 Faktanya
Valentino Rossi (Sumber: Instagram/gtworldcheu)

 

Motorsport melansir, ada kesombongan yang keluar dari Repsol Honda saat juara. Soalnya HRC lebih membanggakan peran motor RC211V sebagai faktor penentu juara.

Rossi pun tersinggung dan merasa tak dihargai usahanya. Inilah momen dimana Yamaha masuk untuk menggoda Rossi.

Tim manajer Davide Brivio berperan besar dengan kepindahan ini. Lalu apa rahasianya?

 


Komentar Brivio

Foto: Perpisahan Emosional Valentino Rossi dengan Penonton di Sirkuit Misano
Usai melakukan perpisahan dengan pendukungnya di tribune, Rossi kemudian menjalani upacara perpisahan yang sudah disiapkan pihak Sirkuit Misano usai MotoGP Emilia Romagna. (AP Photo/Antonio Calanni)

 

Brivio mengatakan dia tidak serta merta mampu meyakinkan Yamaha untuk merekrut Rossi. Soalnya, Rossi dikhawatirkan akan mendominasi pemberitaan.

"Awalnya Yamaha ogah boyong Rossi. Ada kecenderungan yang memperlihatkan, kalau dia menang, semuanya bakal menyoroti kehebatan dia. Kalau kalah, orang akan salahkan motor," ujar Brivio seperti dikutip Motorsport.

"Pikiran itu akhirnya didobrak ketua proyek Masao Furusawa. Dialah yang meyakinkan presiden Yamaha untuk merekrut Rossi. Yamaha bisa juara kalau merekrut pembalap hebat."


Infografis MotoGP

Infografis juara MotoGP
Infografis juara MotoGP (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya