Liputan6.com, Jakarta Valentino Rossi sudah pensiun dari MotoGP pada 2021 lalu. MotoGP Valencia di sirkuit Ricardo Tormo menjadi petualangan terakhirnya selama 26 tahun di MotoGP.
Dalam rentang waktu yang panjang itu, Rossi habiskan mayoritas kariernya dengan Yamaha. Namun siapa sangka Rossi bakal berkarier di Yamaha selama 16 tahun yang dibagi dalam 2 periode.
Di masa jayanya dengan Repsol Honda, Rossi seperti tak mungkin gabung Yamaha. Maklum, Rossi berhasil juara MotoGP/500cc secara beruntun sejak 2001 hingga 2003.
Advertisement
Sedangkan Yamaha sudah lama kering gelar. Yamaha tak pernah lagi juara sejak 1992 saat masih diperkuat Wayne Rainey.
Pada era MotoGP 2003, yamaha bahkan tak pernah menang satu balapan pun. Satu-satunya podium didapatkan Alex Barros di tim satelit, lalu mengapa Rossi tertarik.
Â
Tersinggung?
Â
Motorsport melansir, ada kesombongan yang keluar dari Repsol Honda saat juara. Soalnya HRC lebih membanggakan peran motor RC211V sebagai faktor penentu juara.
Rossi pun tersinggung dan merasa tak dihargai usahanya. Inilah momen dimana Yamaha masuk untuk menggoda Rossi.
Tim manajer Davide Brivio berperan besar dengan kepindahan ini. Lalu apa rahasianya?
Â
Advertisement
Komentar Brivio
Â
Brivio mengatakan dia tidak serta merta mampu meyakinkan Yamaha untuk merekrut Rossi. Soalnya, Rossi dikhawatirkan akan mendominasi pemberitaan.
"Awalnya Yamaha ogah boyong Rossi. Ada kecenderungan yang memperlihatkan, kalau dia menang, semuanya bakal menyoroti kehebatan dia. Kalau kalah, orang akan salahkan motor," ujar Brivio seperti dikutip Motorsport.
"Pikiran itu akhirnya didobrak ketua proyek Masao Furusawa. Dialah yang meyakinkan presiden Yamaha untuk merekrut Rossi. Yamaha bisa juara kalau merekrut pembalap hebat."