Bola Ganjil: Tidak Takdir Juara, Hanya Spesialis Peringkat 2

Takdir kadang kejam. Meski sudah berjuang keras dan berkali-kali mencoba, gelar tetap saja lepas dari genggaman di saat terakhir. Sejumlah klub sepak bola merasakan itu dalam berbagai tipe kompetisi.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 27 Agu 2022, 00:30 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2022, 00:30 WIB
Chelsea Vs Liverpool
Chelsea kalah di tiga final Piala FA terakhir

Liputan6.com, Jakarta - Takdir kadang kejam. Meski sudah berjuang keras dan berkali-kali mencoba, gelar tetap saja lepas dari genggaman di saat terakhir. Sejumlah klub sepak bola merasakan itu dalam berbagai tipe kompetisi.

Preston North End (1890/1991-1892/1993), Manchester United (1946/1947-1948/1949), Leeds United (1969/1970-1971/1972), dan Arsenal (1998/1999-2000/2001) harus puas menjadi runner-up tiga musim beruntun.

Chelsea dan Borussia Dortmund bernasib sama di piala domestik. Keduanya takluk di final tiga musim berturut-turut. The Blues merasakannya di Piala FA (2019/2020-1921/2022) dengan Dortmund di DFB Pokal (2013/2014-2015/2016)

Valencia lebih tragis lagi karena merasakannya dua kali. Los Che takluk di final Copa del Rey tiga musim beruntun dua kali, yakni pada 1944-1946 dan 1969/1970-1971/1972.

Sementara Torino merasakannya pada laga puncak Coppa Italia, 1979/1980-1981/1982, dengan dua pengalaman pertama diderita dari adu penalti.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ajax, AEK, Celtic

ilustrasi BOLA GANJIL
BOLA GANJIL (Liputan6.com/Abdillah)

Di luar lima negara besar, daftar para nestapa ternyata lebih banyak dan bervariasi. Ajax Amsterdam jadi runner-up Eredivisie empat musim beruntun pada 1985/1986-1988/1989 dan 2014/2015-2017/2018.

AEK Athens takluk di final Piala Yunani empat musim berturut-turut pada 2016/2017-2019/2020. Glasgow Celtic gagal memenangkan empat final Piala Liga Skotlandia 1970/1971-1973/1974. Sedangkan America de Cali kalah di partai pamungkas Copa Libertadores 1985-1987.

 


Runner-Up 7 Musim Beruntun

ilustrasi bola ganjil
bola ganjil (Liputan6.com/Abdillah)

Dari luar Eropa, Mighty Jets kalah di final Piala Nigeria enam musim beruntun pada 1962-1967. FC Zhashtyk-Ak-Altyn Kara-Suu merasakan nasib sama di Piala Kirgizstan 2001-2006.

Meski bernama mentereng, The Strongest dari Bolivia jadi runner-up tujuh kompetisi berturut-turut yakni Apertura 2017 hingga Apertura 2020. Begitu pula Etoile Sportive du Sahel yang  menduduki peringkat dua Liga Tunisia pada tujuh musim berurutan (1999/2000-2005/2006).

Sedangkan Kairat (Kazakhstan, 2015-2019), Glasgow Rangers (Skotlandia, 1965/1966-1969/1970), Taipower (Chinese Taipei, 2017-2021), Ahal FC (Turkmenistan, 2017-2021), Shakhtar Donetsk (Ukraina, 1996/1997-2000/2001), dan Neftchi Fergana (Uzbekistan, 1996-2000) berstatus runner-up di negara masing-masing lima edisi beruntun. 

Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya