Liputan6.com, London- Gelandang Brighton & Hove Albion, Moises Caicedo mengintip peluang untuk gabung Chelsea. Ini setelah muncul rumor kalau dirinya bakal mengikuti jejak mantan bos Graham Potter yang sudah diboyong ke Stamford Bridge.
Gelandang asal Ekuador itu mengaku bakal sulit untuk menolak Chelsea. Apalagi, gabung klub besar seperti Chelsea bak mimpi jadi kenyataan buat dirinya.
Baca Juga
Caicedo salah satu pemain berpengaruh di Brighton. Dia turut membantu klub berkostum garis-garis putih biru muda ini ke peringkat empat Liga Inggris.
Advertisement
Dia main di seluruh pertandingan Brighton. Dia juga berhasil menyumbang satu gol untuk klub yang fenomenal di awal musim Liga Inggris ini.
"Saat ini saya sangat fokus dengan Brighton dan Piala Dunia. Saya ingin main bagus di Piala Dunia dan setelah itu kita lihat saja apa yang terjadi," ujarnya kepada Ole.
Â
Sulit Menolak
Â
Caicedo yang pernah ditaksir MU dan Arsenal ini mengaku tawaran dari Chelsea bakal sulit ditolaknya. Dia pun menyebut itu bakal jadi impian yang jadi kenyataan.
"Saya pikir Chelsea adalah salah satu klub terbaik di dunia dan tak ada yang mungkin menolak tawaran dari Chelsea atau klub sebesar mereka," katanya.
"Tentu seperti mimpi yang jadi kenyataan kalau gabung tim terbaik di dunia dan sukses di sana."
Â
Advertisement
Jasa Potter
Â
Di luar itu, Caicedo mengaku kehilangan sosok Potter yang sudah pindah ke Chelsea. Dia menilai manajer Inggris 47 tahun itu berjasa di kariernya.
"Kepindahannya membuat saya sangat sedih karena dia pindah ke Chelsea. Dia banyak membantu saya dan ingin dia tetap di sini sebagai manajer, tapi itulah sepak bola," ujarnya.
"Anda tak akan pernah tahu: hari ini di sini dan besok ada di tempat lain. Itulah pekerjaan seorang pesepak bola dan pelatih."
Â
Tertahan
Â
Di sisi lain, debut Potter di Chelsea kurang mulus. Dia hanya mampu membawa The Blues imbang 1-1 melawan RB Salzburg.
"Kami frustrasi karena hanya meraih satu poin tapi saya pikir penampilan pemain bagus. Mereka memberi segalanya dan saya bangga dengan sikap mereka," kata Potter.
Advertisement