Liputan6.com, Jakarta Jermaine Pennant harus berurusan dengan pihak kepolisian. Pria yang pernah memperkuat Liverpool dan Arsenal itu ikut diperiksa setelah penemuan pabrik ganja di salah satu rumahnya.
The Sun melaporkan, penyelidikan bermula dari laporan seseorang yang secara tidak sengaja menemukan ladang ganja di rumah tersebut. Dia pun kemudian memberitahu pihak kepolisian.
Usut punya usut, ladang tersebut berada di salah satu rumah Pennant yang terbengkalai. Rumah mewah itu dibeli pada tahun 2006 dengan harga 3 juta euro. Bangunan mewah tersebut didirikan pada tahun 1930 dan dilengkapi berbagai fasilitas seperti kolam renang hingga lapangan tenis.
Advertisement
Namun sejak 2020, rumah itu sudah tidak berpenghuni. Pennant yang juga pernah memperkuat Real Zaragoza meninggalkannya setelah memutuskan bercerai dengan Alice Goodwin.
Menurut laporan Dailymail, rumah kosong itu kemudian dikuasai salah satu gangster di kota itu. Mereka kemudian menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat memproduksi ganja untuk diedarkan.
Adalah Youtuber, Lukka Ventures yang pertama kali menemukan produksi ganja rumahan itu. Dia tidak sengaja menemukan banyak ganja saat memasuki rumah di Hale Road tersebut.
Dia kemudian mengunggah temuan itu melalui akun Youtube-nya. "Kawan, kami baru saja menemukan tanaman ganja besar di rumah mantan pesepakbola Jermaine Pennant dan melihat gunungan rumput liar di mana-mana. Ada begitu banyak hal yang menyebalkan," ujarnya dalam video tersebut.
Dalam video tersebut tampak ganja berbagai bentuk berserakan di dalam rumah. Video itu juga memperlihatkan puluhan pot, pipa dan tas hitam penuh ganja, serta berbagai media tanam.
Doyan Keluar Malam
Sebagian besar karier sepak bola Jermaine Pennant dihabiskan di Liga Inggris. Sebelumnya, pria berusia 37 tahun itu pernah memperkuat tim elite Premier League seperti Liverpool hingga Arsenal.
Pada tahun 2010 lalu, Pennant sempat pindah ke Liga Spanyol dan memperkuat Real Zaragoza. Namun dia hanya bertahan selama semusim sebelum kemudian pindah lagi ke Stoke City.
Pennant bermain di posisi sayap kanan. Namun kehidupan malamnya justru lebih sering dibicarakan ketimbang penampilannya di lapangan. Kegilaan ini juga terus berlanjut saat dia bermain di Spanyol.
"Kehidupan malam sangat buruk. Kami seperti pergi bersama anak-anak sekolah. Dan kami memanfaatkan itu dalam setiap perjalanan kami," kata Pennant kepada El Periódico de Aragón.
"Saya membuat semua pelatih saya gila, Marcelino yang malang. Dia tangguh, keras, terkadang dia cepat marah. Tapi saya sangat menyukainya, dia hebat," ujar Pennant menambahkan.
Advertisement
Pernah Dibui
Selama bermain di Liga Inggris, Pennant juga tidak terkontrol. Dia bahkan pernah dijatuhi hukuman penjara selama tiga bulan gara-gara kedapatan mengemudikan mobil dengan pengaruh alkohol.
Beruntungnya, ia dibebaskan sebelum masa tahannya habis pada 2005 silam.
Setelah tenggelam di Eropa, Pennant sempat melanjutkan kariernya di Liga Singapura. Dia memperkuat klub Tampines Rovers sejak tahun 2016 lalu. Dia kemudian pindah ke klub Bury dan Billericay Town pada tahun berikutnya sebelum memutuskan pensiun tahun 2019.