Liputan6.com, Jakarta - Publik Argentina menanti kedatangan para pahlawan yang menjuarai Piala Dunia 2022 di Qatar, Selasa (20/12/2022) pagi waktu setempat.
Lionel Messi dan kawan-kawan meninggalkan Doha menggunakan penerbangan nomor AR1915, Senin (19/12/2022) pukul 05.40 waktu setempat. Skuat lalu transit di Roma sebelum melanjutkan penerbangan ke Buenos Aires.
Baca Juga
La Nacion memberitakan, rombongan semula dijadwalkan mendarat di kampung halaman pada 19.15 waktu setempat. Namun, karena serangkaian penundaan, timnas diperkirakan baru tiba Selasa sekitar pukul 02.50 (pukul 12.50 WIB).
Advertisement
Menurut Asosiasi Sepak Bola Argentina, skuat dijadwalkan pergi ke Obelisk Buenos Aires pada tengah hari untuk menggelar pesta bersama masyarakat. Pasukan Lionel Scaloni sebelumnya sudah menggelar pawai di Lusail Boulevard menggunakan bus terbuka usai Argentina juara Piala Dunia 2022.
Berbeda dengan Prancis. Tidak ada sambutan penghormatan atas capaian Les Bleus menembus final Piala Dunia 2022, meski gagal mempertahankan gelar.
Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera semula ingin mengatur resepsi tim dengan masyarakat di Place de la Concorde, Paris. Namun, Presiden Asosiasi Sepak Bola Prancis Noel Le Graet memastikan acara tersebut tidak akan digelar.
"Pemain buru-buru ingin pulang ke rumah masing-masing. Tidak ada perayaan di Champs Elysees. Skuat langsung bubar begitu mendarat di Paris," ungkap Le Graet.
Lewati Drama Adu Penalti
Argentina berhasil keluar sebagai juara Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Prancis 4-2 di final lewat drama adu penalti. Ini adalah gelar ketiga Tim Tango usai sukses 1978 dan 1986.
Kedua tim sebelumnya berbagi skor sama kuat 3-3 sampai 120 menit berakhir. Tim Tango sempat unggul 2-0 sampai menit ke-79 lewat gol penalti Lionel Messi di menit ke-23 dan gol Angel Di Maria pada menit ke-36. Namun keunggulan dua gol itu disamakan oleh Kylian Mbappe pada menit ke-80 dan menit 81.
Di babak extra time Lionel Messi kembali membawa Tim Tango unggul 3-2, namun lagi-lagi Mbappe mencetak hattricknya dan kembali menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
Pada babak adu penalti, kiper Argentina, Emiliano Martinez menjadi pahlawan setelah menepis tendangan pemain Prancis, Kingsley Coman, dengan eksekusi Aurélien Tchouaméni melebar.
Advertisement
Rusuh di Paris
Dilansir dari Times Now, beberapa orang ditahan karena membuat kerusuhan dan bentrok dengan Polisi di Paris menyusul kekalahan Prancis dari Argentina di final Piala Dunia pada hari Minggu. Ribuan polisi terlihat berpatroli di jalan-jalan Ibu Kota Prancis tadi malam.
Menurut laporan, Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan para penggemar di Champs-Elysees, Paris saat mereka terus melempari petasan ke arah Polisi. Beberapa bahkan bentrok dengan Polisi setelah yang terakhir mulai menangkap para suporter yang mengamuk itu.
Tapi, tidak semua suporter Prancis melakukan kerusuhan pasca final Piala Dunia 2022. Ada juga sebagian suporter yang tetap menerima kekalahan walaupun sangat kecewa.
Dilansir The Guardian, seorang suporter yang ikut nonton bareng di Kafe Le Napoleon, Aurelien mengakui bahwa Argentina lebih unggul dari Prancis di setiap sisi, terutama kecepatan dan skema permainan yang lebih rapi.
“Mereka mengungguli kami di setiap area. Mereka lebih cepat, lebih rapi. Dan sepertinya mereka lebih menginginkannya untuk menjadi juara. Itu semua dalam agresi," kata Aurélien, 28 tahun.
Presiden Coba Menghibur
Presiden Prancis Emmanuel Macron menghibur Les Bleus yang tampak putus asa setelah kekalahan mereka di final Piala Dunia 2022. Setelah kekalahan yang menyakitkan dalam adu penalti yang menegangkan, Macron terlihat menghibur semua pemain.
"Selamat kepada tim Prancis atas karir dan daya juangnya di Piala Dunia ini. Anda telah menggetarkan Bangsa dan pendukung di seluruh dunia," tulis Macron di Twitter.
"Selamat kepada Argentina atas kemenangan mereka," lanjut cuitannya beberapa saat setelah kekalahan Prancis.
Advertisement