Liputan6.com, Jakarta Presiden Direktur PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), Garibaldi Thohir atau Boy Thohir mengungkapkan tekanan yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baru-baru ini disebabkan oleh faktor eksternal, salah satunya kebijakan Donald Trump. Secara keseluruhan Boy menilai fundamental perusahaan di Indonesia masih dinilai baik.
“Karena fundamentalnya nggak ada yang terlalu mengkhawatirkan menurut saya. Karena eksternal, eksternal problem aja,” kata Boy kepada wartawan usai Konferensi Pers Dialog Bersama Pelaku Pasar Modal, di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/3/2025).
Advertisement
Baca Juga
Boy juga menyebut Donald Trump adalah seseorang yang deal maker maka ketika kebijakannya sudah mencapai kesepakatan diharapkan kembali baik karena prospeknya cerah.
Advertisement
Boy juga menilai rata-rata kapitalisasi pasar atau market cap perusahaan di Indonesia itu murah, padahal kinerjanya tidak terlalu buruk. Hal ini dapat dimanfaatkan investor untuk bisa memiliki perusahaan bagus.
"Jadi saya lihat dari sisi value-nya itu murah. Jadi it's time to buy menurut saya," kata dia dalam Konferensi Pers Dialog Bersama Pelaku Pasar Modal, Senin (3/3/2025).
Pada kesempatan yang sama, Boy mengatakan penting saat ini investor punya kepercayaan mengenai ekonomi Indonesia yang bagus. Adapun menurutnya saat ini perusahaan-perusahaan yang berada di pasar saham Indonesia sangat solid.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
BEI, OJK, dan Pelaku Pasar Modal Solid, IHSG Melesat
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengadakan pertemuan dengan para pelaku pasar modal dan pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada hari ini. Pertemuan yang berlangsung di Gedung BEI ini membahas pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), khususnya terkait penurunan yang terjadi pada pekan lalu.
Sejumlah pengusaha yang hadir antara lain Garibaldi Tohir atau biasa dikenal dengan Boy Thohir yang merupakan pengusaha batu bara dengan bendera Adaro Energy. Hadir pula Ketua Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie.
Tampak juga Arsjad Rasjid yang merupakan Presiden Direktur Indika Energy, salah satu petinggi Sinar Mas Group Franky Oesman Widjaja dan Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja.
Dengan mengusung tema Solidaritas dan Sinergi Pemangku Kepentingan Pasar Modal, BEI dan OJK berdialog dengan pelaku pasar serta pengusaha guna membahas berbagai kebijakan yang dapat diterapkan untuk menjaga stabilitas IHSG.
Kepala Eksekutif OJK Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon, Inarno Djajadi, menegaskan bahwa OJK memiliki tiga fokus utama dalam menjaga pasar modal, yakni stabilitas pasar, peningkatan likuiditas, serta perlindungan investor.
"Kami ingin menegaskan bahwa OJK hadir, mengawasi, dan berperan aktif dalam menjaga pasar modal Indonesia agar tetap stabil dan transparan, khususnya bagi investor lokal, baik ritel maupun institusional," ujar Inarno, Senin (3/3/2025).
Advertisement
IHSG Menguat, Investor Optimis
Seiring dengan pertemuan strategis antara OJK dan pelaku pasar modal di BEI, IHSG mengalami lonjakan signifikan. Pada penutupan perdagangan Senin ini, IHSG berhasil menembus level 6.500.
Berdasarkan data RTI, IHSG naik 3,97 persen ke posisi 6.519,65. Indeks LQ45 juga mengalami kenaikan sebesar 4,85 persen ke level 737,76. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat, menunjukkan optimisme pasar.
Pada perdagangan hari ini, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.570,95 dan terendah di 6.347,09. Sebanyak 454 saham mengalami kenaikan, sementara 162 saham melemah dan 180 saham stagnan.
Frekuensi perdagangan mencapai 1.310.298 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 21 miliar saham. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 15,3 triliun. Sementara itu, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah berada di kisaran Rp 16.475.
Sektor Saham Menghijau
Mayoritas sektor saham mencatatkan penguatan, kecuali sektor kesehatan yang mengalami penurunan tipis sebesar 0,01 persen. Sektor saham basic materials menjadi yang paling unggul dengan kenaikan 4,12 persen. Sektor energi naik 2,46 persen, sektor industri bertambah 2,7 persen, dan sektor consumer non-cyclical mengalami kenaikan 2,92 persen.
Dengan solidnya sinergi antara BEI, OJK, dan pelaku pasar modal, optimisme investor semakin meningkat. Penguatan IHSG ini menjadi sinyal positif bagi pasar modal Indonesia ke depannya.
Advertisement
