Liputan6.com, Jakarta - Manchester United akan kembali melanjutkan perjuangannya di Liga Europa. Setan Merah akan bermain di Old Trafford, Jumat (10/3/2023) pukul 03:00 WIB, dengan menjamu Real Betis pada leg pertama babak 16 besar.
Menjelang duel tersebut, manajer MU Erik ten Hag bersama dengan Marcus Rashford berbicara kepada media di Carrington mengenai bagaimana timnya akan bangkit dari kekalahan atas Liverpool di Liga Inggris, Minggu, 5 Maret lalu.
Baca Juga
"Tentu saja kami harus menarik kesimpulan dan itulah yang kami lakukan. Tentu saja kami berbicara mengenai itu (kekalahan atas Liverpool) dan tentu saja kami telah melihat dan sampai pada kesimpulan yang tepat: Kami harus mengatur ulang dan bangkit kembali," kata Erik ten Hag dalam sesi konferensi pers MUTV.
Advertisement
Laga kontra Liverpool telah menyisakan luka yang dalam bagi Man Utd. Pasalnya, mereka benar-benar dihancurkan oleh rival abadinya tersebut dengan skor 0-7 di Anfield. Kekalahan tersebut menjadi kekalahan terbesar MU sejak tahun 1931.
Meski begitu, Ten Hag tidak menyalahkan para pemainnya atas hasil yang menjadi aib klub tersebut. Sang pelatih merasa bahwa semua yang ada di klub termasuk dirinya harus bertanggung jawab atas hasil yang diperoleh bersama-sama.
"Kami ada di atas 'perahu' yang sama dan kami melakukannya bersama-sama. Jadi kami menang bersama dan juga kalah bersama. Kami semua mengacau hari Minggu kemarin dan kami harus menghadapinya," jelas Ten Hag jelang babak 16 besar Liga Europa.
Bangkit Perlahan
Tidak dapat dipungkiri, kekalahan besar akhir pekan lalu telah memberikan pukulan besar bagi skuad Manchester United. Menanggapi hal tersebut, Erik ten Hag mengungkapkan bahwa dirinya cukup puas dengan bagaimana para pemainnya berusaha untuk bangkit dari bencana yang terjadi di Anfield.
"Ya, saya rasa para pemain memberikan respons yang baik. Kami sadar kemunduran akan selalu ada di setiap musimnya dan ini merupakan kemunduran besar, jelas. Tentu saja ada banyak pelajaran di dalamnya yang dapat membantu kami untuk ke depannya," ungkap pria berusia 53 tahun tersebut.
Namun, Ten Hag tidak menyangkal bahwa timnya berada di bawah standar. Sang juru taktik pun berambisi untuk tetap melihat ke depan dan fokus dengan apa yang ada di depan.
"Sisi negatifnya adalah kita benar-benar di bawah rata-rata, khususnya mentalitas. Kami harus mengambil itu sebagai pelajaran. Kami ingin menjadi tim yang besar, kami ingin membawa trofi, jadi kami harus memperbaiki sikap. Kami harus terus berjalan dan melihat ke depan. Begitulah kami menanganinya dan sekarang semua energi dan fokus harus diarahkan ke pertandingan berikutnya," tambah Erik ten Hag.
Advertisement
Percaya dengan Bruno Fernandes
Menyusul kekalahan memalukan di Anfield, akhir pekan lalu, kapten Manchester United Bruno Fernandes banyak dikritik atas sikapnya yang kurang dewasa di atas lapangan. Fernandes terlihat beberapa kali menunjukkan gestur yang memperlihatkan keinginannya untuk menyerah karena gol terus berdatangan ke gawang United.
Atas hal tersebut, banyak penggemar yang meminta Erik ten Hag untuk mencopot gelandang Portugal tersebut dari jabatannya sebagai kapten.
Menanggapi hujan kritik yg diarahkan kepada kaptennya, Ten Hag tidak merasa perlu untuk mencari kapten baru. Eks manajer Ajax tersebut sangat senang dengan apa yang diberikan Fernandes kepada timnya sejauh ini.
"Tentu saja (Fernandes tetap menjadi kapten). Saya rasa ia sedang menjalani musim yang brilian. Dia adalah alasan di balik posisi kami sekarang karena energi yang diberikannya kepada tim," kata Ten Hag.
"Dia menginspirasi seluruh tim hanya saja tidak ada orang yang sempurna. Semua orang membuat kesalahan dan tetap harus belajar," pungkas manajer berkebangsaan Belanda tersebut.