Liputan6.com, Jakarta - Indonesia baru saja dihantam nasib buruk di kancah sepak bola. FIFA melalui keterangan tertulisnya resmi mencabut status tuan rumah Tanah Air di Piala Dunia U-20 2023.
Langkah ekstrem FIFA sejatinya sudah terendus sejak beberapa waktu lalu. Apalagu, federasi sepak bola dunia telah lebih dulu membatalkan drawing yang semula diagendakan berlangsung di Bali, Jumat (31/3/2023).
Baca Juga
Shin Tae-yong Beber Kondisi Mees Hilgers Jelang Lawan Jepang dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Profil Yance Sayuri, Salah Satu Talenta Papua yang Dipanggil Shin Tae-yong untuk Hadapi Jepang dan Saudi Arabia
6 Potret Raffi Ahmad dan Shin Tae-Yong Resmikan STY Foundation, Cari Bakat Muda Sepak Bola Indonesia
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mencoba ambil sikap dengan menggelar pertemuan bersama Presiden FIFA Gianni Infantino di Qatar, Rabu (29/3/2023). Sayangnya, upaya tersebut belum membuahkan hasil yang diharapkan.
Advertisement
Pelatih Timnas Indonesia U-20 terang-terangan mengakui dirinya kecewa akibat situasi yang menimpa Tanah Air di Piala Dunia U-20 2023. Juru taktik asal Korea Selatan bahkan sempat mengurung diri di kamar lantaran tak ingin menunjukkan rasa sakit hatinya di hadapan para pemain.
"Saya hanya di kamar saja (saat FIFA mengeluarkan pengumuman pembatalan status tuan rumah Indonesia), karena saya lihat para pemain pada sakit hati," ujarnya saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (30/3/2023).
"Saya pun tidak mau menunjukkan diri saya sakit hati di depan pemain, jadi saya hanya di kamar saja," sambung pelatih berusia 52 tahun tersebut.
Walau demikian, Shin Tae-yong tak ingin terlalu lama terpuruk. Ia menegaskan pihaknya masih bakal melanjutkan sesi latihan Timnas Indonesia U-20, meski dengan porsi yang dikurangi.
Eks pelatih Korea Selatan juga punya ambisi besar untuk kesebelasan senior. Ia ingin fokus menatap perhelatan selanjutnya bersama Timnas Indonesia.
Ambisi Shin Tae-yong
"Memang seperti yang pak waketum (PSSI) bicarakan, walau (status tuan rumah) Piala Duni kita dicabut, tetapi bisa saja masih ada potensi ikut menjadi peserta Piala Duni di negara mana pun," tutur Shin Tae-yong.
"Jadi kalau begitu, pasti (kita) akan latihan normal juga. Dan setelah selesai Piala Dunia U-20, saya akan fokus ke senior, mulai dari FIFA Matchday di bulan Juni dan ada lagi Piala Asia pada Januari tahun depan," tambahnya.
Juru taktik taktik asal negeri ginseng juga bertekad mengantar timnas senior mencetak sejarah dengan tembus ke putaran final Piala Dunia. Apalagi kuota partisipan bagi tim di zona Asia rencananya bakal bertambah berkat adanya jumlah peserta, dari yang sebelumnya 32 tim menjadi 48 tim.
"Saya akan mempersiapkan tim senior (Indonesia) biar bisa ikut Piala Dunia senior. Karena dalam Piala Dunia berikutnya, akan ada tiket Asia (sejumlah) 8,5 tiket. Jadi saya akan berusaha agar bisa mencetak sejarah baru di ASEAN," tandas sang pelatih.
Advertisement
Waketum PSSI Minta Maaf
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali telah menyampaikan permohonan maaf kepada pemain dan seluruh jajaran staf Timnas Indonesia U-20 usai Tanah Air dinyatakan batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Ia menyambangi Hokky Caraka dan kawan-kawan di Hotel Sultan, Jakarta pada Kamis (30/3/2023) siang WIB.
“Saya mohon maaf. Saya harus menyampaikan permohonan maaf kepada STY dan tim manajer, terutama anak-anak sekalian yang harus kehilangan mimpi bisa bermain di Piala Dunia,” tutur Amali.
“Kita belum tahu nasib selanjutnya. Apakah (kalau tuan rumah) dipindah, kita masih bisa jadi peserta dari 24 itu atau tidak, kita belum tahu. Kita menunggu ketum kembali ke Indonesia untuk langkah selanjutnya,” tambahnya.