Liputan6.com, Jakarta - Media Vietnam menyoroti insiden yang terjadi dalam final sepak bola SEA Games 2023 antara Timnas Indonesia U-22 melawan Thailand, Selasa (16/5/2023).
TheThao247 menilai pertandingan tersebut bakal tercatat sebagai salah satu sejarah memalukan lantaran kedua tim sempat terlibat bentrok di pinggir lapangan.
Seperti diketahui, Garuda Nusantara menang 5-2 atas Gajah Perang di laga final. Upaya Marselino Ferdinan dan kawan-kawan bermain selama 120 menit sukses mengantar Indonesia menyabet emas perdana sejak 1991.
Advertisement
Timnas Indonesia U-22 sejatinya bisa saja mengunci kemenangan tanpa berlanjut ke extra time. Anak-anak asuh Indra Sjafri sejak awal sudah unggul 2-0 berkat brace yang dilesakkan Ramadhan Sananta di babak pertama.
Thailand sempat memperkecil ketertinggalan lewat Anan Yodsangwal pada menit 64. Setelahnya, Garuda Nusantara kembali merapatkan barisan guna mencegah terjadinya kebobolan hingga pengujung babak kedua.
Malang, selebrasi kepagian nampaknya membuat konsentrasi pasukan Tanah Air sedikit buyar. Yotsakon Burapha dengan jeli memanfaatkan situasi ini untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-90+7.
Pertandingan pun terpaksa diperpanjang ke extra time. Di sinilah situasi panas antara kedua kubu memuncak. Para pemain dan ofisial Indonesia vs Thailand terlibat gesekan di pinggir lapangan usai Irfan Jauhari kembali mengantar timnya unggul 3-2.
Adu jotos sempat terlihat hingga manajer Timnas Indonesia Sumardji jadi korban hingga terjatuh. Wasit Qasim Matar Ali Al-Hatmi yang memimpin pertandingan langsung melayangkan sejumlah kartu merah.
Salah duanya diterima oleh penggawa Tanah Air Komang Teguh Trisnanda serta kiper Thailand Soponwit Rakyart.
Tanggapan Media Vietnam
Kejadian tersebut pun tak pelak langsung menjadi perbincangan hangat di berbagai media. Situs berita Vietnam pun turut menyoroti peristiwa kurang menyenangkan itu.
TheThao247 melalui headline pemberitaannya menuliskan ‘Thailand dan Indonesia tercatat dalam sejarah dengan cara yang paling memalukan’. Media tersebut juga menilai gesekan antara kedua tim merupakan ‘pertarungan yang mengerikan’.
“Dengan sekumpulan pemain yang terlatih dan berani, Timnas Indonesia U-22 menang dengan skor 5-2 (atas Thailand) setelah menggulirkan bola selama 120 menit. Ini merupakan medali emas pertama dalam sejarah sepak bola Indonesia (sejak 1991),” tulis TheThao247.
“Namun, yang paling diperhatikan oleh para penggemar bukanlah kejar-kejaran seru di 90 menit pertandingan resmi, melainkan pertarungan mengerikan antara kedua tim di menit-menit awal extra time,” sambung mereka dalam pemberitaannya pada Rabu (17/5/2023).
Advertisement
Noda yang Tak Terhapuskan
Lebih lanjut, media Vietnam menganggap insiden perkelahian di pinggir lapangan antara Indonesia vs Vietnam bakal menjadi catatan buruk yang menodai kemenangan Garuda Nusantara dalam laga final sepak bola SEA Games 2023 Kamboja.
Duo kesebelasan pun diklaim mendapat banyak kritikan, baik dari suporter regional maupun internasional, akibat tindakan yang tidak bisa diterima.
“Wasit harus mengeluarkan 7 kartu merah dan kartu kuning lain yang tak terhitung jumlahnya (saat laga Indonesia vs Thailand). Final sepak bola putra SEA Games ke-32 ini menjadi pertandingan dengan kartu penalti terbanyak dalam sejarah Olimpiade.”
“Tak tercatat dalam sejarah sebagai noda yang tak terhapuskan, Timnas Indonesia U-22 dan Thailand U-22 pun mendapat banyak kritikan dari suporter regional serta internasional atas tindakan yang tidak bisa diterima,” tulis TheThao247 menambahkan.
Respons Erick Thohir
Ketua Umum PSSI Erick Thohir rupanya juga sempat memberi respons terhadap bentrok yang melibatkan kubu Indonesia dan Thailand di final SEA Games 2023.
Sosok yang merangkap sebagai Menteri BUMN itu bahkan terlihat turun ke lapangan guna meredakan situasi. Erick mencoba menenangkan ofisial dan pemain Timnas Indonesia U-22.
Setelahnya, ia juga nampak memberi semangat dengan mengacungkan jempol ke arah bench pemain Garuda Nusantara.
Advertisement