Liputan6.com, Jakarta - Andy Cole dikenal sebagai salah satu striker ganas milik Inggris. Sudah puluhan kiper jadi korban ketajamannya di depan gawang.
Gagal mendapat kepercayaan setelah menimba ilmu di Arsenal, Cole pindah ke Bristol City untuk menarik perhatian Newcastle United. Di St James’ Park dia kemudian membangun reputasi.
Baca Juga
Torehan 68 gol dalam 84 pertandingan di seluruh kompetisi begitu menggoda sehingga Manchester United merekrutnya. Di sini Cole terus mendulang pundi-pundi gol.
Advertisement
Menciptakan duet maut bersama Dwight Yorke, Cole membantu MU meraup berbagai prestasi. Puncaknya terjadi musim 1998/1999 ketika Setan Merah menjadi treble winners.
Selepas Manchester United, namanya tetap jadi buruan klub-klub. Blackburn Rovers, Fulham, Manchester City, Portsmouth, Sunderland, hingga Nottingham Forest menggunakan jasanya.
Total Cole mendulang 187 gol di Liga Inggris. Terlepas itu, Cole ternyata tidak mendapat pengakuan semestinya di pentas internasional sepak bola.
Rebut Caps dari 4 Pelatih Berbeda
Total Cole cuma memperkuat Inggris dalam 15 pertandingan. Dia mencetak satu gol ke gawang Albania pada kualifikasi Piala Dunia 2001.
Di balik itu, terkuak fakta menarik dalam kiprahnya. Cole ternyata mendapat empat caps pertamanya bersama empat pelatih berbeda. Dia mendapat debut melawan Uruguay ketika diturunkan Terry Venables tahun 1995.
Penampilan berikutnya hadir kontra Italia di bawah nakhoda Glenn Hoddle pada 1997. Cole lalu melakoni pertandingan ketika versus Prancis berkat caretaker Howard Wilkinson dua tahun berselang.
Sementara caps keempat, sekaligus status starter pertama, terjadi ketika Kevin Keegan menurunkannya pada duel lawan Polandia, beberapa pekan kemudian.
Baru bersama Keegan, Cole nenambah koleksi caps. Entah apa alasan mengapa dia tidak mendapatkannya dari Venables dan Hoddle. Cole akhirnya pensiun dari tugas membela negara setelah tidak masuk skuad Piala Dunia 2002 di bawah Sven Goran Eriksson.
Advertisement
Pascal Gross Juga Senasib
Cole ternyata bukan satu-satunya nama dengan karier unik ini. Pascal Gross lepas dari pantauan Jerman karena ‘hanya’ memperkuat Brighton & Hove Albion. Namanya pun baru terdeteksi musim ini seiring peningkatan kinerja The Seagulls.
Dia tercatat memeroleh tiga caps pertamanya dari nakhoda berbeda.
Hansi Flick memberi Gross debut pada 9 September 2023 melawan Jepang. Beberapa hari berselang, setelah Flick dipecat, dia diturunkan caretaker Rudi Voller melawan Prancis.
Kursi arsitek Jerman kemudian ditempati Julian Nagelsmann, yang mempertahankan posisinya di skuad untuk laga Oktober. Gross kemudian mendapat caps ketiganya pada duel kontra Amerika Serikat.