Pertandingan Ricuh, Manajer Perseman Ajukan Protes

Laga antara Perseman Manokwari melawan Persiba Bantul berakhir rusuh. Manajer Perseman ajukan protes kepada PT LPIS.

oleh a.yani diperbarui 08 Jul 2013, 16:50 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2013, 16:50 WIB
persiba-bantuh-perseman-130708b.jpg
Laga Perseman Manokwari versus Persiba Bantul yang berakhir dengan kerusuhan tetap dinyatakan sah oleh panitia pertandingan. Menurut pengawas pertandingan Djamal Yusuf meski laga sempat dihentikan namun tetap sah. Persiba tetap dinyatakan sebagai pemenang dengan skor 1-0. Gol Persiba dicetak sang kapten Ezequiel Gonzales.

Kerusuhan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta yang terjadi Minggu 7 Juli antara pemain dan suporter dipicu oleh ketidak puasan pada wasit. Pertandingan antara Perseman Manokwari melawan Persiba Bantul dipimpin wasit Hidayat. Pemain dan penonton yang tak puas akhirnya mengejar-ngejar sang pengadil. Wasit diprotes keras karena tak memberikan sanksi penalti bagi tim tamu. Laga lanjutan kompetisi Indonesia Premier League (IPL) itu dihentikan pada menit ke-84. Kondisi saat itu, 1-0 untuk Persiba Bantul.

Keputusan pengawas pertandingan ini tak memuaskan kubu Perseman. Manajer Perseman Aristoteles Wamafma, Senin (8/7/2013) menegaskan pihaknya akan segera mengirimkan surat protes kepada PT Liga Prima Indonesia Sporttindo (LPIS) sebagai operator liga. Aristoteles menilai wasit tidak fair dalam memimpin pertandingan.   

"Sebut saja gol lawan yang dibuat dengan menggunakan tangan sebelum dia memasukkan bola. Tapi wasit membiarkannya. Lalu, pemain lawan ada yang menyentuh bola di kotak terlarang. Lagi, wasit pun membiarkan. Kami akan menyampaikannya kepada PT LPIS," kata Aristoteles.

Aristoteles juga mempertanyakan soal wasit yang bertugas. Ternyata wasit yang memimpin pertandingan berbeda dengan yang diterima Perseman. Bahkan pihaknya tidak mendapat pemberitahuan secara resmi bila ada pergantian wasit.

"Ini yang mengherankan karena wasit yang bertugas berbeda dengan yang dikirim via email oleh PT LPIS," ungkapnya.

Insiden tersebut bermula saat pemain Perseman kecewa dengan keputusan wasit yang membiarkan bek Persiba Eduardo Bizarro melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Tak puas atas keputusan wasit, mereka pun mengerumuni dan memprovokasi wasit. Aksi itu membuat suporter Perseman ikut emosi. Situasi makin tak terkendali karena mereka menerobos dan melompati pagar besi hingga turun ke lapangan.

Mereka ikut-ikutan mengejar wasit dan asistennya yang kabur menyelamatkan diri. Merasa dihalang-halangi, suporter melampiaskan kemarahan dengan merusak meja ofisial pertandingan. Pagar besi dan tempat duduk wasit cadangan pun dirusak. Salah seorang suporter hampir saja mengambil mesin printer untuk dibanting. Namun, usahanya bisa dihalangi petugas.

Ironisnya, polisi tak berusaha meredam aksi anarkis tersebut. Mereka pun tak berdaya saat suporter melakukan perusakan perlengkapan pertandingan di pinggir lapangan. Bahkan saat ada suporter menyalakan petasan luncur yang diarahkan ke bangku cadangan pemain, petugas keamanan cuma berseru-seru, "Dia mabuk. Dia mabuk. Tolong berhenti." (GL/*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya