Massimo Moratti menjelaskan mengapa dirinya harus menjual sebagian saham kepada pebisnis asal Indonesia, Erick Tohir. Moratti mengatakan, ini semua berkaitan dengan masa depan Inter Milan.
"Sejujurnya, saya khawatir dengan masa depan klub ini," katanya. "Ernesto Pellegrini (mantan presiden Inter) benar ketika bilang Anda harus mencintai klub. Saya tahu itu. Tapi nostalgia harus ditaruh di belakang. Saya menatap masa depan."
Saham Inter yang dibeli Erick sejauh ini belum jelas berapa besarnya. Tapi rumor berkembang, Erick sudah menguasai 75 persen saham Inter Milan. Penjualan ini ditentang Pellegrini yang menyebut Thohir sebagai "orang asing".
Banyak spekulasi yang menyebut Inter dijual karena hutang. Tapi, itu bukan alasan utama Moratti. "Orang bilang ini terkait hutang, tapi itu salah. Inter punya utang seperti klub-klub besar lainnya, saya tak khawatirkan itu. Saya masih bisa bayar itu," tandasnya.
"Yang menjadi masalah adalah pendapatan. Itu hal penting untuk pertumbuhan. Saya khawatirkan masa depan klub. Ini tidak terkait dengan ekspansi merek klub ke pasar internasional," tambahnya.
Lebih lanjut Moratti menjelaskan," Klub dibangun atas hak siar televisi dan transfer. Itu hal penting juga, tapi sekarang kami kesulitan untuk membentuk stadion modern. Menciptakan imej di luar itu lama, sulit dan proses mahal serta persaingan ketat." (FI)
"Sejujurnya, saya khawatir dengan masa depan klub ini," katanya. "Ernesto Pellegrini (mantan presiden Inter) benar ketika bilang Anda harus mencintai klub. Saya tahu itu. Tapi nostalgia harus ditaruh di belakang. Saya menatap masa depan."
Saham Inter yang dibeli Erick sejauh ini belum jelas berapa besarnya. Tapi rumor berkembang, Erick sudah menguasai 75 persen saham Inter Milan. Penjualan ini ditentang Pellegrini yang menyebut Thohir sebagai "orang asing".
Banyak spekulasi yang menyebut Inter dijual karena hutang. Tapi, itu bukan alasan utama Moratti. "Orang bilang ini terkait hutang, tapi itu salah. Inter punya utang seperti klub-klub besar lainnya, saya tak khawatirkan itu. Saya masih bisa bayar itu," tandasnya.
"Yang menjadi masalah adalah pendapatan. Itu hal penting untuk pertumbuhan. Saya khawatirkan masa depan klub. Ini tidak terkait dengan ekspansi merek klub ke pasar internasional," tambahnya.
Lebih lanjut Moratti menjelaskan," Klub dibangun atas hak siar televisi dan transfer. Itu hal penting juga, tapi sekarang kami kesulitan untuk membentuk stadion modern. Menciptakan imej di luar itu lama, sulit dan proses mahal serta persaingan ketat." (FI)