Bek Valencia, Adil Rami akhirnya buka suara soal keputusan tim yang membekukan statusnya sebagai pemain. Rami yang sudah dicoret dari susunan pemain musim ini menyebut pihak Valencia telah memperlakukan dirinya secara tidak adil.
"Saya ingin menanggapi sanksi yang diberikan Valencia. Ini adalah sanksi yang tidak memiliki dasar dan saya tak setuju dengan itu," tegasnya pada Radio Monte Carlo. "Saya menyesali situasi seperti ini," lanjutnya.
Rami mendapat perlakuan demikian karena ia telah melontarkan kritikan tajam kepada pelatih Miroslav Djukic. Beberapa waktu lalu, bek kebangsaan Prancis tersebut menyebut Djukic sebagai orang yang kurang memiliki rasa harmonisasi pada para pemain.
"Saat berbicara ia tidak menatap wajah Anda. Ia sempat mengatakan jika saya bisa menjadi salah satu bek tengah terbaik di Eropa. Tapi, ia tidak membuktikannya. Kami kehilangan sosok seperti David Albelda, Tino Costa, dan Roberto Soldado, pemain yang selalu berbicara dengan menatap mata Anda. Sekarang, para pemain di ruang ganti tak ada yang menyuarakan kebenaran," tuturnya.
Menurut Rami, masalah seperti itu sebaiknya dibicarakan antara dua pihak. Namun yang terjadi justru berlawanan dari yang dipikirkannya. Secara sepihak Djukic mencoret nama Rami dari skuat musim ini.
"Perbedaan ini harusnya diselesaikan secara sportif dan dialog dengan klub. Segala hal yang terbuka itu menjadi ciri khas saya," ungkapnya.
Dengan keadaannya yang demikian, sangat mudah bagi Rami untuk pergi di bursa transfer Januari nanti. Sejauh ini, sudah ada tiga tim yaitu Manchester City, Inter Milan, dan Napoli yang mentyatakan berminat pada pemain berusia 27 tahun tersebut.(*)
"Saya ingin menanggapi sanksi yang diberikan Valencia. Ini adalah sanksi yang tidak memiliki dasar dan saya tak setuju dengan itu," tegasnya pada Radio Monte Carlo. "Saya menyesali situasi seperti ini," lanjutnya.
Rami mendapat perlakuan demikian karena ia telah melontarkan kritikan tajam kepada pelatih Miroslav Djukic. Beberapa waktu lalu, bek kebangsaan Prancis tersebut menyebut Djukic sebagai orang yang kurang memiliki rasa harmonisasi pada para pemain.
"Saat berbicara ia tidak menatap wajah Anda. Ia sempat mengatakan jika saya bisa menjadi salah satu bek tengah terbaik di Eropa. Tapi, ia tidak membuktikannya. Kami kehilangan sosok seperti David Albelda, Tino Costa, dan Roberto Soldado, pemain yang selalu berbicara dengan menatap mata Anda. Sekarang, para pemain di ruang ganti tak ada yang menyuarakan kebenaran," tuturnya.
Menurut Rami, masalah seperti itu sebaiknya dibicarakan antara dua pihak. Namun yang terjadi justru berlawanan dari yang dipikirkannya. Secara sepihak Djukic mencoret nama Rami dari skuat musim ini.
"Perbedaan ini harusnya diselesaikan secara sportif dan dialog dengan klub. Segala hal yang terbuka itu menjadi ciri khas saya," ungkapnya.
Dengan keadaannya yang demikian, sangat mudah bagi Rami untuk pergi di bursa transfer Januari nanti. Sejauh ini, sudah ada tiga tim yaitu Manchester City, Inter Milan, dan Napoli yang mentyatakan berminat pada pemain berusia 27 tahun tersebut.(*)