Pemecatan yang dilakukan kubu Tottenham Hotspur terhadap Andre Villas-Boas rupanya menarik perhatian Jose Mourinho. Mantan pelatih Real Madrid yang kini menangani Chelsea itu mengatakan bahwa ia tak terlalu terkejut saat mengetahui rekannya dipecat Tottenham.
"Saya berbicara dengan Andre (Villas-Boas) dalam enam bulan terakhir. Saya tiga kali bicara langsung dengannya. Pertama saat pertemuan antar manajer di awal musim, kedua saat tim kami bertemu, dan satu lagi beberapa hari lalu. Saya tidak membahas masalah itu (pemecatannya)," ucap Mourinho.
"Dalam sepakbola tak ada yang mengejutkan saya. Dalam sepakbola, segalanya bisa terjadi. Tapi ketika mereka (Tottenham) memberinya tiga atau empat atau lima tahun kontrak, saya pikir mereka melakukannya karena mereka percaya padanya dan mereka pikir dia orang yang tepat untuk dijadikan manajer tim," ucapnya lagi.
Awalnya Mourinho enggan ketika dimintai komentarnya soal nasib buruk yang dialami Villas-Boas. Namun manajer yang dijuluki The Special One itu akhirnya angkat bicara. Pada Sky Sports, Mourinho mengaku bersimpati dengan nasib Villas-Boas yang pernah menjadi asistennya di Porto beberapa tahun lalu.
"Mereka memiliki hasil buruk. Saya tak berpikir itu adalah alasan untuk mengubah kepercayaan terhadap seorang manajer. Tapi hal ini adalah kasus yang berbeda. Saya tak tahu jelas apa yang terjadi di sana," ujarnya.
Villas-Boas didepak dari jabatannya usai Tottenham dipermalukan Liverpool 0-5 pada 15 Desember lalu. Manajer berusia 36 tahun tersebut dianggap gagal memperbaiki prestasi klub. Untuk sementara Tottenham hanya bisa bertengger di peringkat delapan Liga Premier dengan mengantungi raihan 27 poin. (Van)
"Saya berbicara dengan Andre (Villas-Boas) dalam enam bulan terakhir. Saya tiga kali bicara langsung dengannya. Pertama saat pertemuan antar manajer di awal musim, kedua saat tim kami bertemu, dan satu lagi beberapa hari lalu. Saya tidak membahas masalah itu (pemecatannya)," ucap Mourinho.
"Dalam sepakbola tak ada yang mengejutkan saya. Dalam sepakbola, segalanya bisa terjadi. Tapi ketika mereka (Tottenham) memberinya tiga atau empat atau lima tahun kontrak, saya pikir mereka melakukannya karena mereka percaya padanya dan mereka pikir dia orang yang tepat untuk dijadikan manajer tim," ucapnya lagi.
Awalnya Mourinho enggan ketika dimintai komentarnya soal nasib buruk yang dialami Villas-Boas. Namun manajer yang dijuluki The Special One itu akhirnya angkat bicara. Pada Sky Sports, Mourinho mengaku bersimpati dengan nasib Villas-Boas yang pernah menjadi asistennya di Porto beberapa tahun lalu.
"Mereka memiliki hasil buruk. Saya tak berpikir itu adalah alasan untuk mengubah kepercayaan terhadap seorang manajer. Tapi hal ini adalah kasus yang berbeda. Saya tak tahu jelas apa yang terjadi di sana," ujarnya.
Villas-Boas didepak dari jabatannya usai Tottenham dipermalukan Liverpool 0-5 pada 15 Desember lalu. Manajer berusia 36 tahun tersebut dianggap gagal memperbaiki prestasi klub. Untuk sementara Tottenham hanya bisa bertengger di peringkat delapan Liga Premier dengan mengantungi raihan 27 poin. (Van)