Cek Fakta: Dubes China Buka Kartu 2 Juta Penduduk RRT ke Indonesia Tiap Tahun? Ini Faktanya

Situs warta-berita.com memuat artikel berjudul Dubes China Buka Kartu: Tiap Tahun, 2 Juta Lebih Warga Kami Masuk Indonesia. Isi tak sesuai judul.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Feb 2020, 20:08 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2020, 20:08 WIB
Dubes China Xiao Qian
Dari penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, judul berita yang dibuat www.warta-berita.com tersebut tidak terkait dengan berita yang dibuat awal. Sebab DubesXiao Qian tidak merinci jumlah orang RRT yang datang ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Situs warta- berita.com  memuat artikel berjudul, "Dubes China Buka Kartu : Tiap Tahun, 2 Juta Lebih Warga Kami Masuk Indonesia" yang diunggah pada 6 Februari 2020.

Begini isinya: 

"Dubes Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Xiao Qian mengimbau untuk tidak mengambil tindakan yang berlebihan.

"Menurut kami, dalam situasi ini kita harus tenang, tidak perlu terlalu overreact (bereaksi berlebihan) dan memberikan dampak negatif terhadap perdagangan, investasi dan pergerakan orang," kata Dubes Xiao.

Ia berulang kali menyampaikan pernyataan dari WHO yang berisi bahwa pihaknya tidak setuju atas tindakan pembatasan pergerakan orang terhadap Tiongkok.

"Tadi saya lihat ada berita bahwa pemerintah Indonesia akan hentikan impor makanan dan minuman dari China untuk menjaga Virus Corona tidak masuk ke indonesia. Kami memberikan concern kepada tindakan tersebut," tambahnya lagi.

Dubes Xiao juga menjelaskan bahwa hingga kini, belum ada bukti bahwa Virus Corona dapat ditularkan melalui barang-barang impor. Hal yang sama pun juga dinyatakan oleh WHO terkait impor dari China.

"Kami pikir bahwa kalau Indonesia benar-benar ambil tindakan itu akan mengakibatkan dampak negatif," katanya menanggapi keputusan yang baru ini dibuat pemerintah.

Ia khawatir bahwa keputusan seperti itu dapat merugikan hubungan perdagangan antara kedua negara serta memberikan dampak negatif yang sama-sama tidak diinginkan oleh kedua pihak.

Dubes Xiao menambahkan bahwa selama ini, RI-China adalah tetangga dan sahabat baik.

"Kita berharap pihak Indonesia bisa memandang wabah ini dan memandang pencegahan dan penanggulangan secara objektif, rasional dan ilmiah," tambahnya.

Ia berharap bahwa negara-negara termasuk Indonesia dapat mematuhi international health regulation dan saran-saran yang diberikan WHO.

Dengan demikian, keputusan yang sekiranya berlebihan atau overreact bisa dicegah dan menghindari adanya gangguan bilateral terhadap kedua negara.

Bukan hanya kepada Indonesia, Dubes Xiao meyakini bahwa akan ada dampak negatif yang dihasilkan dari pembatasan wisata dan wilayah terhadap China.

"Terkait dampak oleh tindakan pembatasan penerbangan dan impor ekspor saya pikir dampaknya perlu dihitung secara bertahap, tapi saya tegaskan lagi kita berharap tindakan itu tidak perlu diambil," tegas Dubes Xiao.

Kemudian, ia menjelaskan bahwa China sudah delapan tahun berturut-turut menjadi mitra perdagangan terbesar bagi Indonesia.

China juga menjadi negara kedua terbesar penyumbang wisawatan asing. Setiap tahunnya, ada 2 juta lebih warga China yang masuk Indonesia. Tak hanya itu, China juga merupakan salah satu sumber investasi terbesar untuk Indonesia.

"Itu (penyetopan penerbangan) sebenarnya juga akan merugikan ekonomi perdagangan pariwisata Indonesia sendiri," katanya.

Ia terus berharap bahwa negara-negara di dunia, termasuk Indonesia dapat mengambil saran yang diberikan oleh WHO, serta upaya pencegahan lainnya yang tidak merugikan kerja sama kedua negara".

Benarkah klaim yang disebut bahwa Dubes China buka kartu soal jumlah warga negara RRT yang datang ke Indonesia,yang mencapai 2 juta per tahun? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini:

 

 

 

Penulusuran Cek Fakta:

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri sumber berita situs warta-berita.com dengan judul "Dubes China Buka Kartu : Tiap Tahun, 2 Juta Lebih Warga Kami Masuk Indonesia".

Pencarian melalui Google Search dengan kata kunci: China juga menjadi negara kedua terbesar penyumbang wisawatan asing. Setiap tahunnya, ada 2 juta lebih warga China yang masuk Indonesia. Tak hanya itu, China juga merupakan salah satu sumber investasi terbesar untuk Indonesia.

"Itu (penyetopan penerbangan) sebenarnya juga akan merugikan ekonomi perdagangan pariwisata Indonesia sendiri," katanya.

Ia terus berharap bahwa negara-negara di dunia, termasuk Indonesia dapat mengambil saran yang diberikan oleh WHO, serta upaya pencegahan lainnya yang tidak merugikan kerja sama kedua negara, mengarah ke sejumlah temuan. 

Temuan mengarah ke dua situs yang memuat artikel serupa, yakni lapan6online.com dan hajinews.id. 

Penelusuran juga mengarah ke artikel yang dimuat Liputan6.com pada 4 Februari 2020, yang berjudul 'Indonesia Setop Penerbangan dan Impor dari China, Dubes RRT: Jangan Berlebihan'.

Berikut isi berita Liputan6.com:

"Dubes Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Xiao Qian mengimbau untuk tidak mengambil tindakan yang berlebihan.

"Menurut kami, dalam situasi ini kita harus tenang, tidak perlu terlalu overreact (bereaksi berlebihan) dan memberikan dampak negatif terhadap perdagangan, investasi dan pergerakan orang," kata Dubes Xiao.

Ia berulang kali menyampaikan pernyataan dari WHO yang berisi bahwa pihaknya tidak setuju atas tindakan pembatasan pergerakan orang terhadap Tiongkok.

"Tadi saya lihat ada berita bahwa pemerintah Indonesia akan hentikan impor makanan dan minuman dari China untuk menjaga Virus Corona tidak masuk ke indonesia. Kami memberikan concern kepada tindakan tersebut," tambahnya lagi.

Dubes Xiao juga menjelaskan bahwa hingga kini, belum ada bukti bahwa Virus Corona dapat ditularkan melalui barang-barang impor. Hal yang sama pun juga dinyatakan oleh WHO terkait impor dari China.

Hubungan Bilateral Jadi Taruhannya

"Kami pikir bahwa kalau Indonesia benar-benar ambil tindakan itu akan mengakibatkan dampak negatif," katanya menanggapi keputusan yang baru ini dibuat pemerintah.

Ia khawatir bahwa keputusan sepert itu dapat merugikan hubungan perdagangan antara kedua negara serta memberikan dampak negatif yang sama-sama tidak diinginkan oleh kedua pihak.

Dubes Xiao menambahkan bahwa selama ini, RI-China adalah tetangga dan sahabat baik.

"Kita berharap pihak Indonesia bisa memandang wabah ini dan memandang pencegahan dan penanggulangan secara objektif, rasional dan ilmiah," tambahnya.

Ia berharap bahwa negara-negara termasuk Indonesia dapat mematuhi international health regulation dan saran-saran yang diberikan WHO. Dengan demikian, keputusan yang sekiranya berlebihan atau overreact bisa dicegah dan menghindari adanya gangguan bilateral terhadap kedua negara.

Bukan hanya kepada Indonesia, Dubes Xiao meyakini bahwa akan ada dampak negatif yang dihasilkan dari pembatasan wisata dan wilayah terhadap China.

"Terkait dampak oleh tindakan pembatasan penerbangan dan impor ekspor saya pikir dampaknya perlu dihitung secara bertahap, tapi saya tegaskan lagi kita berharap tindakan itu tidak perlu diambil," tegas Dubes Xiao.

Kemudian, ia menjelaskan bahwa China sudah delapan tahun berturut-turut menjadi mitra perdagangan terbesar bagi Indonesia.

China juga menjadi negara kedua terbesar penyumbang wisawatan asing. Setiap tahunnya, ada 2 juta lebih turis dari China yang mengunjungi Indonesia. Tak hanya itu, China juga merupakan salah satu sumber investasi terbesar untuk Indonesia.

"Itu (penyetopan penerbangan) sebenarnya juga akan merugikan ekonomi perdagangan pariwisata Indonesia sendiri," katanya.

Ia terus berharap bahwa negara-negara di dunia, termasuk Indonesia dapat mengambil saran yang diberikan oleh WHO, serta upaya pencegahan lainnya yang tidak merugikan kerja sama kedua negara.".

Dalam berita di Liputan6.cpom, Dubes Xiao Qian menyebut, 2 juta orang asal RRT yang datang ke Indonesia setiap tahunnya untuk berwisata alias turis. 

Cek Fakta: Dubes China Xiao Qian Buka Kartu 2 Juta Penduduk RRT ke Indonesia Tiap Tahun? (Screenshot)

Isi berita warta-berita.com mengutip sebagian isi artikel Liputan6.com, namun mengubah judulnya, yang berpotensi menimbulkan interpretasi berbeda. Ternyata, dua juta orang China itu adalah turis.  

Cek Fakta medcom.id pun telah menelusuri klaim bahwa Dubes Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian, membocorkan data jumlah warganya yang masuk ke Indonesia sebanyak 2 juta per tahun.

Dari penelusuran judul artikel yang dibuat warta-berita.com tidak berdasar. Antara judul ada isi artikel tidak memiliki korelasi.

Kesimpulan

Judul berita yang dibuat warta-berita.com, Dubes China Buka Kartu : Tiap Tahun, 2 Juta Lebih Warga Kami Masuk Indonesia" tidak sesuai dengan isi berita yang ditampilkan dan berpotensi menimbulkan interpretasi berbeda.

 

Data: Eka M

Banner cek fakta
Banner cek fakta (Liputan6/Triyasni)

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya