Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang tiga jenazah bocah yang dimasukkan di dalam satu kantong mayat beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan oleh akun Facebook Apakabar Plus pada 14 Februari 2020 lalu.
Video berdurasi 3 menit 12 detik tersebut diberi judul "Tiga Jenazah Diringkas Dalam Satu Kantong Mayat". Video tersebut memperlihatkan sejumlah petugas di rumah sakit, mengangkat satu per satu bocah dari tempat tidur rumah sakit, lalu meletakkannya ke dalam satu kantong mayat berwarna biru.
Akun Apakabar Plus itu menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya.
Advertisement
"Kredit video @fanspage Wuhan Corona Virus News from China," tulis akun facebook Apakabar Plus.
Konten yang diunggah akun Facebook Apakabar Plus telah 668 kali dibagikan dan mendapat 257 komentar warganet.
Penelusuran Fakta
Cek fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran kabar tentang jenazah 3 bocah yang dimasukkan ke dalam 1 kantong.
Gambar tangkapan layar dari video tersebut diunggah ke situs pencari google images. Hasilnya, terdapat sejumlah artikel yang menjelaskan mengenai video tersebut.
Namun, sejumlah artikel mengaitkan tewasnya ketiga bocah tersebut dengan kasus virus corona. Penelusuran lain dilakukan dengan situs pencari google.com dengan memasukkan kata kunci "body bag".
Hasilnya ditemukan sebuah artikel berjudul "Coronavirus: Harrowing footage of three young siblings in same body bag as China in crisis" yang ditayangkan situs express.co.uk pada 14 Februari 2020 lalu. Artikel itu menjelaskan bahwa ketiga bocah tersebut bukan tewas akibat virus corona.
WARNING - DISTRESSING CONTENT: Harrowing footage leaked on Chinese social media shows three young siblings being placed into the same body bag as hospitals allegedly run out of supplies amid the soaring coronavirus outbreak.
Video said to be filmed and leaked from an unnamed medical facility in Fuyang County in Hangzhou, capital of East China’s Zhejiang Province, shows the bodies of the three siblings lying on stretcher in the accident and emergency department.
According to media reports, the video surfaced on 11th February after the three young children died of carbon monoxide poisoning in a gruesome murder-suicide by their father.
Their mother is said to have survived the incident.
The footage showing mask-wearing medical workers placing the three siblings into the same body bag and zipping it up have raised serious concerns about the shortage of crucial supplies in China during the coronavirus outbreak.
The coronavirus has officially been named COVID-19 by the World Health Organization.
With the country’s textile industry reportedly at a standstill or repurposed to produce one-time use surgical masks, there appears to be a lack of body bags as the death toll continues to rise from the novel coronavirus originating in Wuhan in Central China’s Hubei Province.
Unconfirmed reports said the three children were later cremated, as per government guidelines during the epidemic.
Artikel tersebut menjelaskan bahwa tiga jenazah bocah tersebut benar dimasukkan ke dalam kantong jenazah yang sama. Hal ini dilakukan karena pihak rumah sakit diduga kehabisan persediaan kantong jenazah. Namun, ketiga jenazah bocah tersebut bukan korban dari virus corona melainkan tewas akibat keracunan karbon monoksida.
Advertisement
Kesimpulan
Tiga jenazah bocah yang dimasukkan ke dalam satu kantong jenazah bukan korban virus corona. Ketiga korban meninggal karena keracunan karbon monoksida dalam kasus bunuh diri yang dilakukan oleh ayah mereka.
Data: Eka M
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement