Cek Fakta: Viral Video India Dihantam Badai Topan Tornado, Ini Faktanya

Viral, video India dihantam badai tornado. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Mar 2020, 15:45 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2020, 15:45 WIB
Gambar Tangkapan Layar Video India Dihantam Badai
Gambar Tangkapan Layar Video India Dihantam Badai

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang India yang dihantam badai topan tornado beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan oleh akun YouTube Virus Angler pada 2 Maret 2020.

Akun ini mengunggah video berjudul "BERITA TERKINI. INDIA DIHANTAM BADAI TOPAN TORNADO" pada 2 Maret 2020. Video berdurasi 2 menit 15 detik itu menampilkan beberapa lokasi yang porak-poranda akibat badai. Misalnya saja, sebuah ruangan hancur bagian jendelannya dan crane yang jatuh menimpa permukiman warga.

Akun YouTube Virus Angler kemudian menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya.

"#india#topantornado#muslimdizholomi," tulis akun YouTube Virus Angler.

Video yang diunggah akun YouTube Virus Angler telah 194 ribu kali ditonton dan mendapat 139 komentar warganet.


Penelusuran Fakta

Gambar Tangkapan Layar Penelusuran dengan Google Image
Gambar Tangkapan Layar Penelusuran dengan Google Image

Cek fakta Liputan6.com menelusuri kebenaran badai topan tornado yang menghantam India, termasuk video yang disebarkan akun YouTube Virus Angler.

Penelusuran dilakukan dengan mengunggah video tersebut ke aplikasi invid. Gambar tangkapan layar dari video tersebut kemudian ditelusuri lewat google images. Hasilnya, ada beberapa situs yang mengunggah potongan video serupa.

Misalnya saja situs newsflare.com. Situs tersebut mengunggah video berdurasi 18 detik berisi rekaman jendela suatu gedung yang hancur karena tiupan angin. Video tersebut diberi narasi "Footage of window glass of Kiit hostel breaking because of fani".

Penelusuran selanjutnya dilakukan menggunakan situs pencari google dengan memasukkan kata kunci "video cyclon fani".

Hasilnya terdapat beberapa video identik dengan yang diunggah akun YouTube Virus Angler. Misalnya video yang diunggah akun YouTube Global News dengan judul "Cyclone Fani: Powerful storm shatters windows as it lashes India's east coast".

"Cyclone Fani tore through India’s eastern coast on Friday as a grade 5 storm, lashing beaches with rain and wind gusting up to 205 kilometres per hour shattering windows and damaging buildings in its wake.

Videos shared by Bhubaneswar college student, Aman Pratap Singh, showed doors and windows being damaged by the storm, and students shouting in the background.

The India Meteorological Department said the “extremely severe” cyclone in the Bay of Bengal hit the coastal state of Odisha around 8 a.m., with weather impacted across the Asian subcontinent.

Around 1.2 million people were evacuated from low-lying areas of Odisha and moved to nearly 4,000 shelters, according to India’s National Disaster Response Force," tulis akun YouTube Global news.

Akun Global News menjelaskan bahwa video tersebut merupakan peristiwa badai fani yang melanda beberapa wilayah di India pada Mei 2019 silam. Akibat bencana alam itu 1,2 juta orang dievakuasi ke tempat aman.


Kesimpulan

Kabar tentang badai topan yang menerjang India baru-baru ini ternyata tidak benar. Video yang diunggah akun YouTube Virus Angler merupakan hasil suntingan dengan menggabungkan beberapa video.

Video tersebut merupakan rekaman peristiwa badai fani yang menerjang India pada 2019 silam. Narasi yang disebarkan akun YouTube Virus Angler tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya