Cek Fakta: Jokowi Datangkan Imigran China di Tengah Pandemi Covid-19? Ini Faktanya

Viral kabar tentang Jokowi yang mendatangkan Imigran China di tengah pandemi Covid-19. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 16 Mar 2020, 11:34 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2020, 11:34 WIB
Gambar Tangkapan Layar Video Kedatangan WN China
Gambar Tangkapan Layar Video Kedatangan WN China

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Presiden Jokowi yang mendatangkan ribuan imigran asal China di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Said Abu Fatih pada Minggu 15 Maret 2020.

Akun Facebook Said Abu Fatih mengunggah video yang diklaim ribuan imigran China baru tiba di Bandara Haluoleo, Sulawesi Tenggara. Akun ini kemudian menambahkan sebuah narasi dalam video yang diunggahnya.

"Kejadian Mengerikan karena ketika rakyat diberbagai wilayah Indonesia sedang panik diberlakukannya status Kejadian Luar Biasa Corona Mengherankan pemerintahan Jokowi mendatangkan ribuan Imigran China Tiongkok (Sabtu 14/3-2020) di Bandara Haluoleo Sulteng," tulis akun Facebook Said Abu Fatih.

Konten yang diunggah akun Facebook Said Abu Fatih telah 799 kali dibagian dan mendapat 98 komentar warganet.

Selain akun Facebook Said Abu Fatih, konten serupa juga diunggah warganet lainnya. Di antaranya saja akun Facebook Akbar Maulana Huzair Huzain, akun Facebook Mengapa Pendatang Dari China Masih Ramai ???, dan akun Facebook Sisca Saranani.

Catatan: isi dan kesimpulan artikel ini telah diubah dengan memasukkan keterangan pihak imigrasi yang membantah pernyataan Kapolda Sulawesi Tenggara, Brigjen Merdi Syam.

Penelusuran Fakta

Cek fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang Presiden Jokowi mendatangkan imigran China di tengah pandemi virus corona. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari google dengan memasukkan kata kunci "video TKA Bandara Haluoleo".

Hasilnya terdapat sejumlah artikel yang menjelaskan mengenai klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Imigrasi Bantah Pernyataan Kapolda Sultra soal TKA China di Bandara Kendari" yang dimuat situs Liputan6.com pada (17/3/2020).

Liputan6.com, Kendari - Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Merdi Syam mengeluarkan informasi tidak akurat soal kedatangan TKA di Sulawesi Tenggara, Minggu (15/3/2020). Saat itu dia menyatakan, kedatangan 49 orang TKA asal China via Bandara Haluoleo Kendari bukan berasal dari China, tetapi dari Jakarta.

Puluhan TKA China itu, menurut pengakuannya, merupakan pekerja asal Konawe yang kembali ke Jakarta mengurus perpanjangan visa. Selanjutnya, mereka kembali ke Kota Kendari disertai keterangan sehat dan sudah menjalani karantina.

Informasi itu langsung dibantah Kepala Kanwil Kemenkum HAM Sulawesi Tenggara, Sofyan. Dirinya menyatakan mereka adalah TKA baru asal China yang baru masuk Sulawesi Tenggara. Kedatangan mereka dari Provinsi Hainan China selanjutnya menuju Thailand.

"Disana, mereka dikarantina selama 14 hari," ujar Sofyan.

Dia menyatakan, semua TKA yang menuju Morosi, Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara merupakan pekerja yang baru saja mengurus perpanjangan visa di Jakarta. Tidak seperti pernyataan Kapolda bahwa TKA China ini merupakan orang dari Jakarta yang mengurus perpanjangan visa.

Sofyan Melanjutkan, berdasarkan data imigrasi Kelas IIA Kendari, pekerja China ini datang dari Jakarta pada 15 Maret 2020. Kedatangan mereka menggunakan Maskapai Garuda dengan kode penerbangan GA-696.

Sofyan kembali mematahkan pernyataan Kapolda Sultra yang mengatakan bahwa, warga asal China ini keluar dari Thailand pada 15 Maret 2020 berdasarkan cap tanda keluar dari Pemerintah Thailand.

"Itu bisa dilihat di paspor mereka," ujarnya.

Kantor Imigrasi Kelas lTPI Kendari mengatakan, melalui Kantor Kememkum HAM Sulawesi Tenggara menyatakan, pekerja ini tiba di Thailand sejak 29 Februari lalu berangkat ke Jakarta pada 15 Maret 2020. Di sana, mereka sudah melalui proses karantina.

"Hingga 15 Maret 2020, mereka telah dikarantina di Thailand dan surat tersebut telah diverifikasi oleh pihak Perwakilan RI di Bangkok, Thailand pada tanggal 15 Maret 2020 (Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 07 Tahun 2020 pasal 3 ayat 2," kata Sofyan.

Sebelumnya, seorang warga ditangkap polisi soal penyebaran video kedatangan TKA asal China di Bandara Kendari usai merebaknya isu virus corona (Covid-19). Kapolda menyatakan agar warga berhati-hati menyebar informasi soal TKA dan virus corona. Ternyata, video yang disebarkan ini memang benar merupakan kedatangan TKA asal China di Bandara Haluoleo, Kendari.

 

Kesimpulan

TKA yang berada dalam video tersebut ternyata berasal dari China. Kepala Kanwil Kemenkum HAM Sulawesi Tenggara, Sofyan mengatakan, mereka adalah TKA baru asal China yang baru masuk Sulawesi Tenggara. Kedatangan mereka dari Provinsi Hainan China selanjutnya menuju Thailand.

Namun, jumlah TKA yang datang di dalam video tersebut adalah 40 orang, bukan ribuan. Narasi yang disampaikan akun Facebook Said Abu Fatih tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Banner Cek Fakta - Klarifikasi
Banner Cek Fakta - Klarifikasi. (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya