Polisi Liverpool Kecewa Ratusan Orang Berkumpul Demi Teori Konspirasi Covid-19

Demo soal teori konspirasi covid-19, yang berlangsung selama akhir pekan lalu, dipimpin oleh Piers Corbyn, saudara dari mantan pemimpin Partai Buruh.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 19 Okt 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2020, 18:00 WIB
ilustrasi Cek Fakta Politik
ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Liverpool - Dua hari selama akhir pekan, raturan orang berkumpul di Liverpool untuk berorasi tentang teori konspirasi virus corona covid-19. Mereka memprotes tentang penguncian wilayah atau lockdown yang sangat ketat di beberapa daerah Liverpool, Inggris.

Dikutip dari Liverpool Echo, demo soal teori konspirasi covid-19 ini dipimpin oleh Piers Corbyn, saudara dari mantan pemimpin Partai Buruh. Dia dan ratusan pendemo lainnya tetap tidak percaya adanya covid-19. Bahkan, saat berorasi, Piers Corbyn tidak menggunakan masker.

Aksi demo tanpa masker itu membuat polisi Liverpool kecewa. Padahal, kata asisten kepala polisi Jon Roy, pihak kepolisian sudah memberikan cara-cara terbaik untuk melakukan demo.

"Itu dua hari yang mengecewakan di akhir pekan. Para pengunjuk rasa memilih berkumpul di Liverpool. Kami sudah mendesak mereka untuk mepertimbangkan cara terbaik agar orasi mereka didengar, tanpa menimbulkan risiko kesehatan," katanya.

"Polisi Merseyside juga sudah dengan jelas menyarankan orang-orang untuk tidak berkumpul selama pandemi covid-19," ujar Jon Roy menambahkan.

Virus corona covid-19 di Inggris masih meprihatinkan. Pada Minggu (18/10/2020), sebanyak 16.981 kasus muncul. Kasus di Inggris melonjak hingga 300 persen sejak bulan Oktober 2020.

 

Demo Sah

Kendati mengecewakan, demo itu di bawah Undang-Undang virus corona covid-19 dianggap sah. Terlebih, kondisi untuk melakukan demo sudah memenuhi persyaratan, karena banyak yang patuh pada protokol kesehatan.

"Namun, selama demo berlangsung, kami tetap memantau orang-orang yang patuh pada protokol kesehatan."

"Selama pandemi, petugas kami terlibat dengan orang-orang yang mendorong para pendemo untuk mematuhi lockdown. Kami hanya bergerak ke langkah hukum jika diperlukan," ucap Jon Roy.

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya