Percaya Hoaks Vaksin Bikin Mandul, Calon Mempelai Wanita AS Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Akibatnya sungguh fatal karena Wendell herus terpapar covid-19 hingga akhirnya meninggal dunia sebelum pernikahannya tiba.

oleh Adyaksa VidiLiputan6.com diperbarui 21 Sep 2021, 15:14 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoaks vaksin covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Kisah sedih harus dialami oleh Austin Eskew yang harus ditinggal kekasihnya untuk selamanya, Samantha Wendell jelang pernikahan. Ironisnya, Wendell meninggal dunia karena covid-19 setelah tak mau divaksin.

Wendell tak mau divaksin karena terpapar hoaks dari temannya. Ia langsung percaya usai menerima informasi dari temannya yang menyebut vaksin covid-19 bisa menyebabkan kemandulan.

Padahal Wendell sendiri berprofesi sebagai ahli bedah yang berasal dari Kentucky, Amerika Serikat. Ia menjadi takut divaksin karena ingin punya banyak anak dari pernikahannya.

Akibatnya sungguh fatal karena Wendell herus terpapar covid-19 hingga akhirnya meninggal dunia sebelum pernikahannya tiba. Perawatan intensif menggunakan ventilator juga tidak mampu menyelamatkan nyawanya.

"Misinformasi membunuhnya. Kami harus membagikan cerita ini agar orang lain tak mengalami hal yang sama," ujar sepupu Wendell, Maria Vibandor Hayes, dikutip NBC News.

"Jika kami mampu menyelamatkan lebih banyak nyawa dan keluarga maka itu peninggalan yang berarti untuk Wendell," ujar Vibandor menambahkan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS ikut angkat bicara terkait peristiwa itu. Mereka menjelaskan bahwa vaksin covid-19 tidak mengakibatkan kemandulan atau komplikasi kelahiran. Vaksin covid-19  juga direkomendasikan untuk semua orang berusia 12 tahun ke atas, termasuk wanita yang sedang hamil atau mungkin hamil di masa depan.

(MG/ Azarine Jovita Halim)

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya