Diskominfo Maluku Ajak Masyarakat Tangkal Hoaks di Media Sosial

Diskominfo memiliki langkah-langkah dalam menangani dan mengantisipasi hoaks di Maluku.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 28 Apr 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2022, 21:00 WIB
ilustrasi Hoax
ilustrasi Hoax {Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi Maluku, Titus F.L Renwarin mengajak, masyarakat untuk bekerja sama menangkal hoaks dan bijak dalam menggunakan media sosial.

"Kami minta dukungan dari seluruh elemen masyarakat yang menggunakan medsos, agar bijak dalam menggunakan medsos itu. Diharapkan agar tidak mudah mempercayai semua isu yang beredar, jadi kalau ada informasi bisa dicek sumbernya dulu. Biar jelas," kata Titus dilansir dari Antara, Kamis (28/4/2022).

Ia mengaku, Diskominfo sendiri memiliki langkah-langkah dalam menangani dan mengantisipasi hoaks di Maluku, salah satunya dengan mengadakan statistik sektoral.

"Pertama kami berupaya untuk segera membentuk statistik sektoral. Jadi ke depannya rencananya itu dinas kominfo sebagai wali data. Jadi, satu-satunya satu data di Maluku ini semua melalui dinas kominfo," ucap dia.

Sementara itu, Kanit Siber Crime Ditreskrimsus Polda Maluku, Iptu Henny mengingatkan, kepada pemuda di Maluku untuk berhati-hati dalam berkomunikasi atau menjalin hubungan di dunia maya.

"Memposting hal-hal terkait data diri kita, seperti KTP, dan keberadaan kita. Kalau bisa kurangi, karena itu buat peluang bagi para-para penjahat yang mencari keuntungan dari dunia maya," kata Henny. 

Ia menyebutkan, sepanjang 2022 ini, sudah ada delapan kasus dalam jaringan pornografi dan kebanyakan korbannya adalah mahasiswa. 

"Kebanyakan mahasiswa Karena ya mungkin kebutuhan biaya kuliah, kemudian tidak memahami dengan benar terkait dengan medsos dalam hal ini biasanya tergiur dengan iming-iming dari si pelaku kejahatan khususnya pelaku pornografi," ucapnya. 

Ia mengaku, tim siber memiliki langkah-langkah antisipasi hoaks, salah satunya mempunyai tim patroli siber, dengan memantau semua media sosial. 

"Jadi kalau kedapatan ada konten negatif atau tadi yang disampaikan berita hoaks seperti keonaran, ancaman, dan ujaran kebencian, kami hadir di situ untuk memberikan peringatan," tuturnya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya