Liputan6.com, Jakarta - Hoaks terkait pelaksanaan ibadah haji marak beredar belakangan ini. Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.
Lalu apa saja hoaks terkait pelaksanaan ibadah haji? Berikut beberapa di antaranya:
1. Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Petugas Haji 2025 Bergaji Rp 20 Juta Melalui Website Ini
Advertisement
Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran untuk petugas haji tahun 2025 dengan gaji Rp 20 juta. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 24 Februari 2025.
Berikut isi postingannya:
"Pendaftaran Seleksi petugas Haji 2025 Resmi dibuka Gaji 20jta plus bisa Naik Haji Gratis. Yuk daftarkan diri anda selain dapat gaji anda juga bisa ibadah haji Gratis!!! Cara Pendaftaran Silahkan Klik link di bawah"
Postingan itu disertai tautan yang mengarah pada website tertentu.
Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran untuk petugas haji tahun 2025 dengan gaji Rp 20 juta? Simak dalam artikel berikut ini...
2. Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Haji Gratis dapat Uang Saku Rp 20 Juta Lewat Link Ini
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 13 Februari 2025.
Unggahan klaim pendaftaran haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta berupa tulisan sebagai berikut.
"HAJI GRATIS + BERBAGI DI MAKKAH & MADINAH |UANG SAKU RP. 20.000.000
📍Lokasi Kegiatan : Makkah & Madinah, Arab Saudi
⏰Waktu Pelaksanaan : 2 Mei – 2 juni 2025
🎊Kegiatan;
- Haji haji dibimbing sesuai sunnah
- Berbagi makanan di sekitar Masjidil Haram
- Berbagi makanan di sekitar Masjid Nabawi
- City Makkah dan Madinah
- Special City Tour Thaif
- Wakaf Al Qur’an di Masjidil Haram & Masjid Nabawi
📚Dapatkan sertifikat Haji & Sertifikat Caring & Sharing Session Internasional
✈️FULLY FUNDED PP PESAWAT
💰UANG SAKU RP. 20.000.000 PER ORANG
GRATIS BIAYA PENDAFTARAN
✏️Full gratis dibiayai dan didampingi pembuatan :
- Pasport
- VISA
✍️Link pendaftaran silahkan langsung klik link"
Tulisan tersebut mengarahkan penerima informasi untuk mendaftar haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta lewat link berikut ini.
"https://daftarkan.info/hajiindonesiagratis/?fbclid=IwY2xjawIlOQpleHRuA2FlbQIxMQABHYw0ZDrfa_dN442GUUODIlMVJqchCDMfXsyERPF8iu6NpCp_33uXepdIEQ_aem_sFnrMQBOawS-LNFhHS95nQ"
Jika link tersebut diklik, mengarah pada halaman situs yang terdapat foto Menteri Agama Nasaruddin Umar dan terdapat tulisan sebagai berikut.
"PENDAFTARAN HAJI GRATIS KHUSUS 100 ORANG YANG BERUNTUNG DI TAHUN 2025
PENDAFTARAN GRATIS DAN BIAYA KEBERANGKATAN DITANGGUNG OLEH PEMERINTAH
MINIMAL UMUR 26 Tahun-65 Tahun"
Dalam halaman situs tersebut juga terdapat formulir digital yang meminta data pribadi seperti nama dan nomor telegram.
Benarkah klaim pendaftaran haji gratis dapat uang saku Rp 20 juta? Simak dalam artikel berikut ini...
3. Cek Fakta: Tidak Benar Pernyataan Wapres Ma'ruf Amin Tak Sengaja Pakai Dana Haji Pemerintah Tak Berdosa
Beredar di media sosial postingan pernyataan Wapres Ma'ruf Amin yang mengklaim pemerintah tak sengaja pakai dana haji sehingga tidak dosa. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Instagram. Akun itu mempostingnya pada 29 September 2024.
Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dengan judul sebagai berikut:
"Cek Fakta Wapres Pemerintah Gak Sengaja Memakai Dana Haji Jadi Gak Berdosa, Ini Penjelasannya"
Selain itu juga terdapat narasi "jarang bicara sekali bicara dana haji kepake"
Akun itu juga menambahkan narasi "Tidak di tahu dia kemana dan fungsi dia apa !!! tiba2 muncul langsung melawakkk"
Lalu benarkah postingan pernyataan Wapres Ma'ruf Amin yang mengklaim pemerintah tak sengaja pakai dana haji sehingga tidak dosa? Simak dalam artikel berikut ini...
Cara Menghindari Hoaks Seputar Ibadah Haji
- Verifikasi informasi: Periksa kebenaran informasi dari berbagai sumber terpercaya sebelum mempercayainya dan menyebarkannya.
- Gunakan sumber resmi: Periksa informasi resmi dari situs web dan media sosial resmi Kemenag.
- Waspada terhadap tautan mencurigakan: Jangan mengklik tautan yang tidak dikenal atau mencurigakan.
- Berhati-hati terhadap judul yang provokatif: Bacalah berita secara keseluruhan sebelum mengambil kesimpulan.
- Periksa keaslian gambar dan video: Jangan hanya percaya pada informasi tertulis.
- Laporkan hoaks: Laporkan informasi yang mencurigakan atau hoaks kepada pihak berwajib atau lembaga terkait.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
