Mitos Kesehatan Sepekan: Penerima Vaksin akan Berubah Jadi Zombie hingga Mengandung Microchip dan Robot Berukuran Sel

Beberapa kabar hoaks dan mitos kesehatan masih bermunculan di media sosial. Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 21 Des 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat.

Satu di antaranya klaim yang menyebut penerima vaksin akan berubah menjadi zombie. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 9 November 2022.

Klaim penerima vaksin akan berubah menjadi zombie yang diunggah berupa tulisan sebagai berikut.

"Para penerima micin itu akan terus mengalami perubahan sel darah, sel otak , sel organ tubuh juga DNA dalam hitungan beberapa tahun . Faktor itu yang mendukung perubahan sel tubuh dan sifat , sehingga dalam waktu beberapa tahun itu para penerima micin itu dapat berubah menjadi zombie ."

Selain itu klaim tersebut juga menyajikan tangkapan layar sebuah artikel dengan tulisan sebagai berikut.

"Zombie cell research: dawn of the living dead"

Namun setelah ditelusuri, klaim penerima vaksin akan berubah menjadi zombie ternyata tidak benar. Vaksinasi tidak akan mengubah penerima vaksin menjadi zombie.

Selain klaim penerima vaksin akan berubah jadi zombie, terdapat mitos kesehatan lain yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.

 

Vaksin COVID-19 Mengandung Microchip dan Robot Berukuran Sel

Gambar Tangkapan Layar Kabar tentang Vaksin COVID-19 Mengandung Microchip dan Robot Berukuran Sel (sumber: Facebook).
Gambar Tangkapan Layar Kabar tentang Vaksin COVID-19 Mengandung Microchip dan Robot Berukuran Sel (sumber: Facebook).

Kabar tentang vaksin COVID-19 mengandung microchip dan robot berukuran sel beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 13 November 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah narasi bahwa microchip dan robot berukuran sel ditemukan dalam kandungan vaksin COVID-19.

"MICROCHIP

Robot berukuran sel itu juga ditemukan dalam vaxx C19 baru.

Nanoteknology yang seukuran sel ini merespons sinyal RF (5G), mengumpulkan dan mengirimkan data. Robot berukuran sel tersebut tidak memerlukan daya apapun, sangat kecil sehingga hanya bekerja dari frekuensi magnetik RF," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 6 kali ditonton dan mendapat beberapa respons dari warganet.

Setelah ditelusuri, klaim vaksin COVID-19 mengandung microchip dan robot berukuran sel ternyata tidak benar. Faktanya, partikel nano dalam vaksin COVID-19, tidak berisi microchip dan robot berukuran sel. Partikel nano dalam vaksin berfungsi sebagai pengirim untuk melindungi mRNA saat vaksin disuntikkan ke tubuh.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya