Penyebaran Hoaks Makin Marak Akibat Kecenderungan Orang Gemar Meneruskan Informasi

Maraknya penyebaran hoaks salah satu alasannya adalah kegemaran masyarakat untuk langsung meneruskan informasi yang diterima.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 30 Sep 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2023, 18:00 WIB
banner Hoax
banner hoaks (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya penyebaran hoaks salah satu alasannya adalah kegemaran masyarakat untuk langsung meneruskan informasi yang diterima. Itu sebabnya ketelitian berbagi informasi harus diterapkan terlebih jelang tahun politik seperti saat ini.

Hal tersebut disampaikan anggota Dewan Pers Atmaji Sapto Anggoro. Dia mengatakan kebiasaan atau kecenderungan meneruskan hoaks terjadi karena keterkaitan beberapa hal, yakni sifat yang suka berbagi informasi, malas membaca isi informasi, hanya melihat judul informasi, senang atau bangga menjadi yang pertama.

Sapto menambahkan dari riset yang dilakukan oleh Mafindo terdapat 1698 informasi hoaks di media sosial selama tahun 2022. Hoaks tersebar melalui Facebook 36,9 persen, Twitter 24,5 persen, WhatsApp 13,6 persen, TikTok 9 persen, lain-lain 16 persen.

"Salah satu cara mencegah, pastikan, tanya dulu apakah itu benar informasi atau tidak. Kalau tidak ada yang bisa memastikan kebenarannya jangan di share ya, kalau belum tahu pasti tidak meng-share, nah itu sudah mencegah," kata Atmaji dilansir Antara.

"Masyarakat bisa mengecek keaslian foto atau video, bisa melalui mesin pencari google atau bertanya ke ahlinya. Mengecek di dalam jaringan (daring) berdasarkan judul atau isi informasi tersebut," katanya menambahkan.

"Perhatikan juga alamat situs, jika dari lembaga atau media resmi, informasinya lebih bisa dipertanggungjawabkan. Jika tidak ada alamat situs dari lembaga atau media resmi atau hanya alamat link pribadi, maka kebenarannya lebih tidak bisa menjadi pegangan."

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya