Respons Kemlu RI Soal Aksi Free Papua, Aceh, Maluku di Forum PBB

Sejumlah peserta dari wilayah Indonesia diduga menyuarakan aksi separatis di forum PBB.

oleh Benedikta Miranti T.V Diperbarui 24 Apr 2025, 20:03 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2025, 17:30 WIB
Sidang ke-24 United Nations Permanent Forum on Indigenous Issues (UNPFII). (Dok. UN TV)
Sidang ke-24 United Nations Permanent Forum on Indigenous Issues (UNPFII). (Dok. UN TV)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, beredar sebuah video yang menampilkan pejabat keamanan di Markas Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, menghampiri sekelompok peserta forum yang diduga melakukan provokasi.

Dari video dan foto yang beredar, mereka diduga merupakan delegasi yang menyelipkan narasi separatis dengan membawa poster bertuliskan "Free Aceh", "Free Maluku" dan "Free Papua."

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by PanggilSajaMily (@nehe_mia3)

Kejadian tersebut berlangsung dalam sidang ke-24 United Nations Permanent Forum on Indigenous Issues (UNPFII) yang dijadwalkan berlangsung pada 21 April-2 Mei 2025. Sidang ini fokus membahas tentang hak-hak masyarakat adat dalam sistem negara anggota dan PBB.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) pun akhirnya buka suara soal ini.

"Memang ada insiden mengenai adanya orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan forum United Nations Permanent Forum on Indigenous Issues (UNFPII) beberapa hari yang lalu," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) Rolliansyah (Roy) Soemirat dalam pernyataan pers bersama media, Kamis (24/4/2025).

Roy menyebut bahwa forum di bawah PBB itu merupakan forum di mana negara-negara anggota PBB melakukan tukar pikiran mengenai upaya pemberdayaan masyarakat adat, serta bagaimana cara bekerja sama diantara negara-negara yang memiliki kesamaan pandangan mengenai upaya pemberdayaan masyarakat adat.

"Unfortunately, memang ada beberapa individu yang menyalahgunakan kehadirannya di forum tersebut untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan penyelenggaran forum," lanjutnya.

Tak Kenal Etika

Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah (Roy) Soemirat dalam pernyataan pers di Kemlu RI, Kamis (24/4/2025). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)
Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah (Roy) Soemirat dalam pernyataan pers di Kemlu RI, Kamis (24/4/2025). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)... Selengkapnya

Roy juga menekankan bahwa forum apapun yang dibentuk oleh PBB merupakan kerja sama antar pemerintah. Maka dari itu, meskipun ada peserta forum yang datang dari lembaga non-profit, forum tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk kepentingan individu maupun kelompok tertentu.

"Ini bahkan tidak dapat diterima oleh PBB," tegas Roy.

"Bisa dicek bahwa bahwa beberapa saat sesudah terjadinya penyalahgunaan forum oleh orang-orang yang mencari sensasi seperti itu, PBB langsung menanggapi keras memberikan peringatan kepada semua delegasi yang hadir pada forum tersebut untuk tidak menyalahgunakan forum PBB untuk kepentingan-kepentingan yang tidak sejalan dengan pembentukan forum itu sendiri."

"Ketika ada orang-orang pencari sensasi yang melakukan hal tersebut, sudah jelas-jelas itu tindakan yang menyalahgunakan forum dan mungkin dapat dikatakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau bahkan tidak memiliki etika sama sekali apalagi etika untuk berperilaku di dalam masyarakat internasional," imbuh dia.

Infografis 4 Insiden Penembakan Pesawat Ulah KKB di Papua. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Insiden Penembakan Pesawat Ulah KKB di Papua. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya