Cek Fakta: Ganjar Sebut Kelangkaan Pupuk Subsidi Tak Hanya Terjadi di Jateng, Benarkah?

Ganjar menampik tudingan Capres nomor 2 Prabowo Subianto dalam Debat Capres terkait kelangkaan pupuk bersubsidi di Jawa Tengah.

oleh Tim Cek Fakta diperbarui 12 Des 2023, 22:41 WIB
Diterbitkan 12 Des 2023, 22:40 WIB
Ekspresi Para Capres/Cawapres saat Paparan Visi Misi pada Debat Perdana Pilpres 2024
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat paparan visi dan misi pada debat perdana Calon Presiden pada Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta- Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyebut kelangkaan pupuk subsidi tidak hanya di Jawa Tengah, pernyataan ini menampik tudingan Capres nomor 2 Prabowo Subianto dalam Debat Capres.

Dalam ajang Debat Capres Prabowo Subianto mengkritik kebijakan kartu tani yang dibuat Ganjar Pranowo saat masih menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah justru menyulitkan petani mendapatkan pupuk subsidi.

"Yang saya dapat, setelah saya keliling khususnya di Jawa Tengah, Pak Ganjar, petani-petani di situ sangat sulit dapat pupuk," ujar Prabowo dalam Debat Capres-Cawapres 2024, di Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Menanggapi temuan Prabowo tersebut, Capres nomor urut 3 tersebut menjawab kelangkaan pupuk bersubsidi tidak hanya terjadi di Jawa Tengah saja.

"Tapi untuk Pak Prabowo saya harus mengingatkan Pak, pupuk langka terjadi di Papua Pak, pupuk langka terjadi di Sumatera Utara Pak, pupuk langka terjadi di NTT, NTB, Kalimantan Timur termasuk bensin," tutur Ganjar.

Benarkah pernyataan Ganjar kelangkaan pupuk subsidi tidak hanya di Jawa Tengah?

Penelusuran Fakta

Dalam artikel berjudul "Petani di Garut Keluhkan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi dan Distribusi Kartu Tani" yang dimuat situs bandung.bisnis.com, pada 19 Maret 2023

Anggota DPRD Jabar Deden Galih mengatakan sejumlah kelompok petani di Kabupaten Garut mengeluhkan sulit mendapatkan pupuk bersubsidi.

“Di beberapa wilayah di Kabupaten Garut, aspirasi yang paling banyak diterima itu dari kelompok petani," katanya dikutip Minggu (19/3/2023).

"Mereka banyak mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi, dan kalaupun bisa mendapatkannya itu pun harus dengan harga yang mahal,” ucapnya.

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Petani Keluhkan Akses Pupuk Subsidi Masih Sulit" yang dimuat situs validnews.id, pada 8 Desember 2023.

Dalam artikel situs validnews.id, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat Otong Wiranta menyatakan, penyaluran pupuk subsidi saat ini masih menghadapi banyak kendala di lapangan. Kendala tersebut antara lain, petani belum terdaftar dan ada juga petani yang telah terdaftar, namun tidak bisa menebus pupuk subsidi.

“Artinya, masih banyak petani belum mengerti sepenuhnya tentang mekanisme mendapatkan pupuk, apalagi kemudian ada perubahan tradisi dari konvensional ke elektronik, dari manual ke online,” ujar Otong dikutip dari keterangannya, Jumat (8/12).

Dalam artikel berjudul "Petani Katingan Kuala Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi" yang dimuat situs dayaknews.com juga menyebutkan, Petani Desa Bangun Jaya Kecamatan Katingan Kuala Kabupaten Katingan mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi dan obat-obatan. Hal itu diungkapkan Anggota Kelompok Tani Mekar Jaya Desa Bangun Jaya, Yuda Anwar, Minggu (1/10 2023)

Menurut dia, lantaran dari kelangkaan pupuk dan obat-obatan tersebut mengakibatkan tanaman padi kurang subur dan mempengaruhi hasil panen.

“Tanaman padi banyak yang layu lantaran kurang nutrisi dan rentan terserang hama,” ungkapnya.

 

Sumber:

https://bandung.bisnis.com/read/20230319/550/1638807/petani-di-garut-keluhkan-kelangkaan-pupuk-bersubsidi-dan-distribusi-kartu-tani.

https://validnews.id/ekonomi/petani-keluhkan-akses-pupuk-subsidi-masih-sulit

https://dayaknews.com/headline/petani-katingan-kuala-keluhkan-kelangkaan-pupuk-subsidi/

 

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, pernyataan Ganjar kelangkaan pupuk subsidi tidak hanya di Jawa Tengah benar. Petani di sejumlah wilayah di Indonesia seperti di Jawa Barat dan Kalimantan Tengah juga mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya