Lawan Hoaks Pemilu, Bawaslu Inginkan Pertisipasi Aktif Seluruh Lapisan Masyarakat

Anggota Bawaslu, Lolly Suhenty mengatakan bahwa hoaks akan melalang buana pada setiap perayaan pesta pemilu dan hal ini membutuhkan partisipasi aktif dan kolaborasi dari setiap kalangan masyarakat tanpa terkecuali.

oleh Julia Rizky Khoirunisa diperbarui 28 Des 2023, 15:44 WIB
Diterbitkan 28 Des 2023, 07:00 WIB
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty. (Foto: Alma Fikhasari/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Bawaslu, Lolly Suhenty mengatakan bahwa hoaks akan menyebar masif pada setiap perayaan pesta pemilu dan hal ini membutuhkan partisipasi aktif dan kolaborasi dari setiap kalangan masyarakat tanpa terkecuali.

Dengan kata lain, disinformasi pemilu merupakan isu yang harus dilawan bersama oleh seluruh masyarakat Indonesia demi realisasi narasi Pemilu Damai 2024. Itu sebabnya Pemerintah bersama penyelenggara pemilu, platform media sosial, dan koalisi masyarakat sipil bersinergi dalam memberantas hoaks dan misinformasi terkait isu politik.

Disinformasi pemilu maupun pemilihan kepala daerah harus dilawan oleh semua orang yang cinta Indonesia,” tutur Lolly dilansir laman Bawaslu.

“Kemudahan koordinasi antar kementerian/lembaga, dengan BSSN dan Kominfo misalnya. Hasil patroli pengawasan siber disampaikan ke Bawaslu setiap harinya, sehingga dapat ditindaklanjuti dengan cepat,” katanya menambahkan.

Koalisi masyarakat sipil seperti Mafindo, Cek Fakta, Perludem, dan lainnya terus berkomitmen memberantas penyebaran disinformasi yang berpotensi mengancam kedamaian pesta pemilu.

"Jadi kalau ada masyarakat yang merasa pemilu sekarang tidak sepanas pemilu periode sebelumnya, padahal arus informasi di media sosial sangat deras, ini merupakan hasil kolaborasi multi pihak," kata Lolly.

Lolly menyerukan bijak bermedia sosial kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya kaum muda sebagai pemilik suara terbanyak pada Pemilu 2024.

“Perdebatan, adu gagasan bahkan adu propaganda dalam informasi kepemiluan sangat mudah. Jadi kita harus mengidentifikasi informasi yang benar atau informasi yang katakanlah disinformasi. Bisa jadi kita tanpa sadar menjadi kelompok orang yang menyebarkan misinformasi,” ucapnya.

"Disinformasi harus kita lawan, sebelum menyebarkan informasi melalui media sosial, perlu dicek terlebih dahulu kebenarannya."

 

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya