Waspada Modus Love Scamming di Aplikasi Kencan, Jangan Sampai Jadi Korban

Banyak orang yang memanfaatkan aplikasi kencan daring untuk menemukan tambatan hatinya. Namun, waspadai modus kejahatan di aplikasi kencan, salah satunya love scamming.

oleh Alifah Budihasanah diperbarui 01 Mei 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2024, 11:00 WIB
ilustrasi Cek Fakta Politik
ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang yang memanfaatkan aplikasi kencan daring untuk menemukan tambatan hatinya. Namun, masyarakat harus tetap waspada karena para pelaku kejahatan juga tak kehabisan akal menghalalkan segala cara untuk melancarkan aksinya, termasuk melalui aplikasi kencan.

Love scamming merupakan salah satu modus penipuan online yang ada di media sosial. Dikutip dari Thames Valley Police, para pelaku akan merayu korban sedemikian rupa dengan tujuan memanipulasi, membujuk, dan mengeksploitasi korban secara finansial. Penipu akan berusaha untuk menggaet kepercayaan korban dengan membangun hubungan romantis palsu.

"Biasanya, modus dari pelaku penipuan meminta sejumlah uang untuk kebutuhan darurat, misalnya perawatan medis, atau untuk membayar biaya korban transportasi mengunjungi korban jika mereka berada di luar negeri," tutur pihak Kepolisian Thames Valley, dilansir dari RDG Today, Rabu (1/5/2024).

Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap permintaan uang dari seseorang yang belum pernah mereka temui secara langsung, terutama jika baru mengenal secara online.

Pihak Kepolisian Thames Valley juga menyarankan agar masyarakat selalu teliti dengan mencari tahu keaslian foto profil yang digunakan seseorang dalam aplikasi kencan.

"Jangan percaya dengan seseorang yang belum pernah kita temui langsung, apalagi sampai mengirimkan uang, memberikan akses ke rekening bank, atau memberikan pinjaman," kata pihak Kepolisian Thames Valley.

Masyarakat juga diperingatkan agar tidak memberikan data apapun, menginvestasikan sejumlah uang atas saran dari pelaku, mengirimkan kode tertentu, atau menyetujui untuk menerima atau mengirim parsel atas nama mereka.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya