Wujudkan Indonesia Digital 2045, Kominfo Dorong Strategi Keamanan Siber

Kominfo mendorong strategi keamanan siber bagi seluruh pihak dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia Digital (VID) 2045 guna mencapai Indonesia Digital 2045.

oleh Alifah Budihasanah diperbarui 02 Jun 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2024, 11:00 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria mendorong strategi keamanan siber bagi seluruh pihak dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia Digital (VID) 2045 guna mencapai Indonesia Digital 2045.

Nezar menyebut bahwa VID 2025 merupakan acuan konseptual, arah kebijakan, dan strategi imperatif guna mempercepat transformasi digital, yang dalam hal ini, peningkatan kultur keamanan siber menjadi salah satu aspek penting.

"Melalui peningkatan budaya keamanan siber seluruh pihak, Indonesia dapat menghadirkan ekosistem digital yang lebih terpercaya dan produktif.  Contoh baik yang dilakukan di Singapura adalah melalui pendekatan Digital Defence yang menjadikan keamanan siber sebagai tanggung jawab seluruh komponen masyarakat di Singapura," ujarnya saat memberikan Executive Keynote dalam Fortinet Accelerate Asia 2024, dikutip dari rilis pers Kementerian Kominfo, Minggu (2/6/2024).

Pendekatan Whole-of-Nation Singapura, menurut penuturannya, mendorong setiap warga negara bertanggung jawab untuk menerapkan kebiasaan keamanan siber yang baik, serta waspada terhadap hoaks dan disinformasi, sekaligus mempertimbangkan dampak tindakan pribadi dalam ruang digital bagi masyarakat.

Oleh karena itu, Nezar mendorong setiap individu untuk aktif dalam upaya keamanan siber sesuai kapasitas masing-masing. 

"Pemerintah pun bertanggung jawab untuk menciptakan ruang siber yang aman dan meningkatkan literasi digital," katanya menegaskan.

Nezar juga meminta, para pelaku industri untuk meningkatkan keamanan siber sekaligus aktif mengedukasi masyarakat terkait keamanan siber. Di sisi lain, akademisi juga diharapkan terus melakukan penelitian dan pengembangan terkait isu keamanan siber. Tidak kalah penting, menurutnya, masyarakat juga harus terus meningkatkan kewaspadaan dan praktik keamanan pribadi.

Nezar memberikan apresiasi kepada Fortinet atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Digelarnya Accelerate Asia 2024 diharapkan dapat menginspirasi inisiatif serupa serta menumbuhkan kolaborasi antar pemangku kepentingan di bidang keamanan siber.

"Melalui kolaborasi yang ada, saya yakin kita dapat menghadirkan ruang digital yang semakin aman dan terpercaya bagi seluruh pengguna. Sehingga kita bersama-sama mewujudkan Indonesia Terkoneksi: Makin Digital, Makin Maju," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya