Khofifah Sebut Masyarakat Harus Bijak Bermedia Sosial di Tahun Politik

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa mengajak masyarakat harus bijak menggunakan media sosial di tahun politik.

oleh Nabila Lutvia Tanjung diperbarui 12 Jun 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2024, 16:00 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial serta menggunakannya dengan tujuan yang positif, terutama di tahun politik. Khofifah mengimbau hal tersebut, karena mengingat pesatnya perkembangan teknologi informasi yang membuat hampir setiap orang memiliki akses internet dan akun media sosial di masing-masing gawai mereka.

"Perkembangan teknologi informasi mendorong masyarakat semakin mudah mengakses internet. Termasuk di dalamnya media sosial. Maka yang terpenting adalah bijak dalam menggunakan media sosial harus diutamakan," ujarnya dilansir Antara.

Ia menambahkan, media sosial bak dua mata pisau sebab bisa mendatangkan manfaat ataupun sebaliknya, bisa memberikan dampak negatif jika tidak digunakan secara bijak. Untuk sisi positif penggunaan internet sejatinya sangat bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat seperti membangun hubungan satu dengan lainnya, serta menjadi ajang aktualisasi diri dan juga dijadikan tempat untuk mengembangkan usaha.

"Bahkan saat ini, satu orang tak hanya punya satu akun media sosial, tapi banyak dan di berbagai platform. Pemanfaatan media sosial selama itu untuk kegiatan yang tepat, akan sangat bermanfaat dan mendatangkan dampak postif," ujar Khofifah.

 

Khofifah menambahkan, salah satu contoh yang cukup baik dalam penggunaan internet dan media sosial di Jawa Timur (Jatim) adalah pemanfaatan internet dan media sosial oleh sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Yang dimana per tahun 2024 sudah 4,6 juta dari sekitar 9 juta pelaku UMKM Jatim yang sudah melek internet.

"Artinya, bermedia sosial sangat bisa digunakan untuk mendatangkan dampak yang sangat positif dan bahkan menghasilkan pendapatan. Bagi UMKM media sosial akan sangat bermanfaat jika digunakan untuk pemasaran dan ini harus terus didorong," ujarnya.

Akan tetapi, Ia menilai, tak jarang ada pula yang memanfaatkan media sosial untuk kegiatan yang negatif. Misalnya, untuk menyebarkan hoaks, menciptakan konten menyebarkan perpecahan, menyebarkan hate speech dan lainnya.

"Terlebih sebentar lagi akan dilakukan pesta demokrasi tingkat regional serentak mulai provinsi hingga kabupaten kota. Media sosial menjadi salah satu platform yang rawan disalahgunakan untuk menyebarkan konten hoaks atau black campaign," ujar Khofifah.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun , tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya