Liputan6.com, Jakarta - Penipuan berbasis asmara atau yang dikenal dengan istilah love scamming masih marak terjadi di dunia digital. Modus ini memanfaatkan emosi dan kepercayaan korban untuk mendapatkan keuntungan finansial. Para pelaku biasanya beroperasi melalui media sosial, aplikasi kencan online, atau platform komunikasi digital lainnya.
Berdasarkan data dari Pusiknas Bareskrim Polri, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), kasus love scamming di Indonesia telah melibatkan transaksi dengan nilai mencapai miliaran rupiah, bahkan kasus tersebut paling banyak dilaporkan ke PPATK. Modus Penipuan ini tidak memandang status sosial atau latar belakang korbannya.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Apa itu Love Scamming?
Love scamming adalah bentuk kejahatan penipuan online yang memanfaatkan hubungan asmara di media sosial, termasuk melalui aplikasi kencan. Love scamming lebih marak terjadi di negara-negara Amerika dan Eropa, tetapi kejahatan ini juga merambah Indonesia dan telah memakan banyak korban.
Biasanya modus yang digunakan dengan mencuri uang korban dan memaksa korban mengirimkan foto tidak senonoh kepada pelaku. Foto korban kemudian dijadikan sebagai alat untuk memeras korban. Setelah aksinya berhasil, pelaku akan menghilang atau sulit dihubungi dengan memblokir semua akses akun korban.
Memanfaatkan kedekatan emosional korbannya dengan menggunakan identitas palsu, berpura-pura mencari pasangan dan menjanjikan menjalin hubungan serius dengan korban.
Ciri-ciri Modus Love Scamming
Untuk menghindari menjadi korban love scamming, penting mengetahui ciri-ciri modusnya sebagai proteksi diri. Dilansir dari laman Antara pada Selasa (24/12/2024) berikut ciri-ciri modus love scamming.
- Terlalu cepat menyatakan perasaan penipu seringkali menyatakan cinta atau komitmen dalam waktu yang sangat singkat, meskipun belum pernah bertemu langsung, biasanya mengajak korban ke jenjang lebih serius, seperti pernikahan.
- Profil yang terlihat terlalu sempurna, akun pelaku sering menggunakan foto profil menarik dan identitas palsu yang tampak sempurna, tetapi sulit diverifikasi.
- Menghindari pertemuan langsung atau panggilan video pelaku selalu memiliki alasan untuk menghindari pertemuan fisik atau panggilan video. Jika melakukan video call, tidak dapat melihat wajah pelaku dengan jelas.
- Meminta uang dengan alasan mendesak, setelah membangun kepercayaan, pelaku mulai meminta uang dengan berbagai alasan, seperti masalah kesehatan, kecelakaan, atau kesulitan finansial mendesak.
- Kisah hidup yang dramatis penipu sering menceritakan kisah sedih atau dramatis untuk menarik simpati korban.
- Pelaku mungkin mengatakan tinggal atau bepergian ke luar negeri, bekerja di militer, atau bekerja dengan organisasi internasional.
- Pelaku akan meminta uang dari Anda setelah mendapatkan kepercayaan, melalui aplikasi transfer uang atau metode non-tradisional seperti mata uang kripto.
Cara Menghindari Modus Love Scamming
- Jangan mudah percaya dengan seseorang yang baru dikenal secara online.
- Lakukan pengecekan terhadap foto dan informasi profil menggunakan alat pencarian gambar.
- Jangan pernah mengirim uang kepada orang yang belum pernah Anda temui secara langsung.
- Jika merasa curiga, segera hentikan komunikasi.
- Laporkan akun mencurigakan ke platform terkait atau hubungi pihak kepolisian melalui akun resmi media sosial Polri atau langsung datang ke kantor polisi.
Penulis: Aqmarina Aulia Jami
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement