Awas Informasi Lowongan Kerja Palsu, Ketahui Ciri-ciri dan Cara Mencegahnya

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengingatkan, masyarakat untuk lebih waspada dan cermat dalam memverifikasi informasi lowongan kerja yang tersebar melalui berbagai platform digital.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Feb 2025, 07:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2025, 07:00 WIB
Pemprov DKI Akan Dukung Pencabutan Status Pandemi Covid-19
Aktivitas pekerja saat jam pulang kantor di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022). Menurut Riza Patria, pencabutan status pandemi menjadi pandemi merupakan kewenangan pemerintah pusat. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Informasi mengenai lowongan kerja semakin mudah dilakukan pada era digital saat ini. Namun, kemudahan ini juga membuka peluang bagi oknum tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan lowongan kerja palsu.

Dilansir dari Antara, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengingatkan, masyarakat untuk lebih waspada dan cermat dalam memverifikasi informasi lowongan kerja yang tersebar melalui berbagai platform digital. Hal ini penting agar pencari kerja tidak menjadi korban penipuan.

Untuk menghindari penipuan lowongan kerja palsu, Kemnaker menyarankan agar masyarakat melakukan pengecekan ulang terhadap informasi lowongan pekerjaan. Langkah ini dapat dilakukan dengan memverifikasi melalui website resmi perusahaan, media sosial resmi, atau menghubungi langsung perusahaan terkait.

Selain itu, sangat penting untuk menghindari memberikan informasi pribadi atau melakukan pembayaran sebelum memastikan keaslian lowongan kerja tersebut. Berikut ini merupakan ciri-ciri lowongan kerja palsu, di antaranya adalah:

1. Informasi perusahaan tidak jelas

Lowongan kerja palsu sering kali tidak mencantumkan informasi lengkap mengenai perusahaan, seperti alamat, nomor telepon, atau situs web resmi.

2. Persyaratan kerja terlalu mudah

Lowongan yang menawarkan persyaratan kerja yang terlalu mudah dan tidak realistis, seperti pendidikan minimal SMA/SMK untuk posisi manajer, patut dicurigai.

3. Penawaran gaji tidak masuk akal

Tawaran gaji yang jauh di atas rata-rata untuk posisi tertentu bisa menjadi indikasi penipuan.

4. Permintaan biaya

Permintaan untuk membayar sejumlah uang dengan alasan biaya administrasi, pelatihan, atau seragam kerja merupakan tanda peringatan.

5. Proses rekrutmen tidak transparan

Proses rekrutmen yang tidak jelas, seperti wawancara instan melalui aplikasi pesan tanpa konfirmasi resmi, patut diwaspadai.

Langkah pencegahan

Untuk menghindari penipuan lowongan kerja palsu, Kemnaker menyarankan langkah-langkah berikut:

1. Verifikasi informasi

Pastikan informasi lowongan kerja berasal dari sumber terpercaya, seperti situs web resmi perusahaan atau platform rekrutmen yang terverifikasi.

2. Hati-hati dengan permintaan biaya

Perusahaan yang sah tidak akan meminta biaya dari pelamar. Jika diminta membayar, waspadalah terhadap kemungkinan penipuan.

3. Periksa alamat email

Perhatikan alamat email yang digunakan dalam komunikasi. Alamat email resmi perusahaan biasanya menggunakan domain perusahaan, bukan domain umum seperti @gmail.com.

4. Waspadai tawaran gaji tinggi

Jika tawaran gaji terasa terlalu tinggi untuk posisi yang ditawarkan, lakukan riset untuk memastikan keabsahannya.

Bagi masyarakat yang merasa dirugikan atau mencurigai adanya penipuan lowongan kerja, Kemnaker menyediakan saluran pengaduan melalui situs web resmi atau hotline di 1500 630.

Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengenali ciri-ciri lowongan kerja palsu, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari penipuan yang merugikan.

 

Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.

Caranya mudah:

* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse

* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”

* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”

* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya