Lemang Bambu, Kuliner Khas Ramadan di Kota Langsa

Lemang bambu merupakan makanan khas yang berasal dari pulau sumatera, yang terbuat dari beras ketan, santan dan dibalut oleh daun pisang

oleh Liputan6 diperbarui 23 Jun 2015, 10:03 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2015, 10:03 WIB
Lemang Bambu, Kuliner Khas Ramadan di Kota Langsa
Lemang bambu merupakan makanan khas yang berasal dari pulau sumatera, yang terbuat dari beras ketan, santan dan dibalut oleh daun pisang

Citizen6, Langsa Lemang bambu merupakan makanan khas yang berasal dari pulau sumatera, yang terbuat dari beras ketan, santan dan dibalut oleh daun pisang lalu dimasukan ke dalam seruas bambu. Biasanya suku melayu yang berada di pulau Sumatera memasak lemang untuk peringatan hari-hari besar seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Kota Langsa yang terkenal dengan terasi dan kecapnya tidak menutup kemungkinan kota Langsa akan dikenal dengan lemang bambunya. Namun sayang lemang bambu di sini hanya bisa ditemui saat bulan Ramadhan saja. Lemang bambu di kota Langsa banyak terdapat di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya di desa Seuneubok Antara kecamatan Langsa Timur, kurang lebih 8 Km dari pusat kota Langsa.

Keberadaan lemang di kota Langsa sudah lumayan lama yaitu sejak tahun 1988. Waktu itu 3 orang pedagang berdarah batak mandailing bermargakan Nasution yaitu keluarga Alm. Abdul Hamid Nasution, mencoba menjual lemang di bulan Ramadhan.  Mereka menjual lemang di depan rumah masing-masing. 

Mereka mendirikan sebuah pondok layaknya penjual pada umumnya sebagai tempat berteduh dan kebetulan rumah mereka berada tepat di pinggiran Jalan Lintas Sumatera. Saat itu harga lemang per ikatnya berkisar antara Rp.800 s/d Rp. 1.000, melihat kondisi yang menguntungkan dan dapat meningkatkan ekonomi keluarga maka tahun berganti tahun mereka terus berjualan lemang bambu.

Perkembangan lemang bambu dari tahun ketahun meningkat. Terbukti dengan ramainya pedagang yang berjualan di desa tersebut. Pada bulan Ramadan 1436 H ini terdapat sekitar 20 pondok lemang yang dijadikan sebagai tempat jualan. Adapun harga lemang dan cara penjualan ini tergantung dari masing-masing pedagang. Tetapi pada umumnya pedagang menjual per ikat, 1 ikat lemang berjumlah 3 batang Lemang bambu dengan harga Rp. 25.000 s/d Rp. 30.000 tergantung besar kecilnya bambu.

Sebagai pendukung larisnya lemang bambu di kota Langsa pedagang juga menjual selai sebagai pendukung santapan lemang bahkan ada yang menjual durian sebagai pendukung santapan lemang saat berbuka puasa. Uniknya selai yang di gunakan sebagai santapan lemang itu rata-rata dibuat sendiri oleh penjual lemang bambu.

Jika berkunjung kekota Langsa luangkanlah sedikit waktu untuk membeli lemang khas kota Langsa sebagai santapan saat berbuka.

Pengirim:

Syah Putra

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya