Citizen6, Jakarta Efek pemanasan global membuat salju di kutub mencair. Tiap tahun permukaan air laut naik 1-3 mm. Artinya hanya dalam waktu 100 tahun, permukaan laut naik menjadi 30 cm. Tak ayal beberapa kota di dunia terancam tenggelam. Namun sampai saat ini masih manusia banyak melakukan aktivitas yang makin mempercepat pemanasan global.
Baca Juga
Berikut kota-kota yang diperkirakan segera tenggelam itu:
1. Venesia,
Advertisement
Kota indah yang berada di jantung kota Italia ini pada akhir tahun 2012 mengalami banjir yang hebat. Hampir seluruh kota terendam air. Banjir yang sangat besar ini disebabkan oleh derasnya hujan dan angin yang melanda kota itu. Sekitar 70% daratan di kota ini terendam dengan kedalaman 1,5 meter.
Banjir itu merupakan salah satu indikator, kawasan Venesia makin tahun terus tenggelam. Christian Science Monitor bahkan mencatat, kota itu turun permukaan tanahnya sepanjang 30 cm selama 100 tahun terakhir. Meningkatnya ketinggian air di Laut
Mediterania menambah besar kemungkinan kota kanal itu segera tenggelam.
Rekomendasi Artikel
6 Kota Paling Berbahaya di Dunia
Deretan Jembatan Unik dan Ekstrim yang Menguji Adrenalin
Fakta Unik Dibalik 'Kenikmatan' Robot Seks
Â
Shanghai
2. Shanghai, China
Shanghai, kota yang berada di China ini sebetulnya dulu adalah kawasan rawa-rawa. Namun lama-lama kota ini menjadi populer setelah dibangunnya gedung-gedung pencakar langit untuk tempat tinggal masyarakat di daerah tersebut. Efeknya, tiap tahunnya permukaan tanah di Shanghai turun setengah inchi.
Berdasarkan data PBS, permukaan tanah di Shanghai turun sekitar 2,4 meter hanya dalam waktu 40 tahun. Para ahli memperkirakan, tanah di Shanghai tak mampu lagi menahan beban berat bangunan di atasnya. Diprediksi suatu saat Shanghai akan tenggelam apabila Sungai Yangze meluap.
Advertisement
Ho Chi Minh City
3. Ho Chi Minh City (Saigon), Vietnam
Kota ini merupakan salah satu kota terpadat di Asia Tenggara. Kota dengan yang cukup berantakan karen macet, tak ada monorel dan tak ankutan umum yang memadai ini diprediksi juga akan segera tenggelam. Hal ini disebabkan makin menurunnya permukaan tanah sehingga membuat daerah ini rawan banjir. Setiap tahunnya, ketinggian banjir meninggi setinggi 2cm.
Bangkok
4. Bangkok, Thailand
Kota yang ramah bagi LGBT ini juga rentan untuk tenggelam. Kepala Pusat Peringatan Bencana Nasional Thailand, Smith Dharmasaroja telah memperkirakan, jika tak ada tindakan pencegahan yang berarti, dalam waktu kurang dari 80 tahun kota ini akan benar-benar berubah menjadi lautan. Hal ini disebabkan beberapa faktor, mulai dari: perubahan iklim akibat efek rumah kaca, naiknya permukaan air laut, erosi pantai, serta pergeseran tanah. Apalagi Bangkok terletak di lembah yang menyebabkan setiap tahunnya selalu mengalami banjir.
Advertisement
Mumbai
5. Mumbai, India
Kota dengan penduduk padat ini nasibnya juga tak kalah menyedihkan dibanding Bangkok. Organisasi Greenpeace memprediksi Kota Mumbai akan tenggelam pada tahun 2100 oleh air laut. Naiknya air laut hingga 5 meter menyebabkan masyarakat di kota terancam kelangsungan hidupnya.
Meksiko City
6. Meksiko City, Meksiko
Saat musim hujan, kota terendam sedalam 20cm bila terjadi banjir. Letaknya yang berada di lembah ditambah sistem drainase yang buruk membuat Meksiko City terancam tenggelam. Sejak tahun 1975, kapasitas drainase kota tersebut turun 30 persen. Namun kini pemerintah sedang mengusahakan pembuatan terowongan drainase raksasa yang diklaim dapat menampung air cukup banyak.
Advertisement
New York
7. New York, Amerika Serikat
Kota paling glamour sedunia ini ternyata juga rentan dengan bahaya tenggelam karena naiknya permukaan air laut. Letaknya yang berada di mulut sungai Hudson yang terhubung langsung ke samudera Atlantik turut menjadi pemicunya.
Science Daily memprediksi, air laut kota tersebut naik dua kali lipat dibanding lautan lainnya. Tak hanya itu, erosi pantai, penurunan lapisan tanah dan perusakan lingkungan juga bisa memicu luapan air di kota yang dikenal sebagai pusat bisnis dunia tersebut.
Jakarta
Â
8. Jakarta, Indonesia
Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia ini sebenernya sudah direncanakan untuk dipindah. Salah satu faktor penyebabnya adalah banjir. Namun rencana itu sampai sekarang belum terealisasi juga.
Kota yang awalnya bernama Batavia ini letaknya memang berada di bawah permukaan air laut. Celakanya kebutuhan air tanah warga Jakarta yang tinggi menjadi salah satu pendukung tenggelamnya daratan Jakarta.
Populasi penduduk yang terus meningkat menjadi alasan utama kebutuhan akan air tanah. Dalam kurun waktu 20 tahun ke depan, diperkirakan jumlah penduduk di Ibukota meningkat hingga 40 juta jiwa. Fantastis.
Pakar hidrologi asal Belanda, JanJaap Brinkman menjelaskan jika proses penyedotan air tanah dilakukan terus-menerus, di penghujung abad ke-21, Jakarta akan berubah menjadi lautan air sedalam lima hingga enam meter. Akankah Jakarta mengalami nasib seperti Atlantis yang juga tenggelam? Semoga tidak.Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Advertisement