Wali Kota La Foa Corinne Voisin Bangga sebagai Keturunan Jawa

Pada 1995, beberapa teman keturunan Jawa mengajak bergabung mempersiapkan perayaan 100 tahun kedatangan orang Jawa ke New Caledonia.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Mar 2016, 07:07 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2016, 07:07 WIB
Walikota La Foa Corinne Voisin Bangga Sebagai Keturunan Jawa
Pada 1995 beberapa teman keturunan Jawa mengajak bergabung mempersiapkan perayaan 100 tahun kedatangan orang Jawa ke New Caledonia.

Citizen6, Jakarta Wali Kota La Foa, Corinne Voisin, tidak dapat menyembunyikan rasa haru dan bangga sebagai keturunan Indonesia. "Saya menjadi Wali Kota La Foa bukan karena dipilih masyarakat, tetapi juga berkat dukungan penuh seluruh anggota Association Indonesienne Centre Quest (AICO) Kembang Mawar Putih," ucap Corinne dalam resepsi, seusai acara peletakan karangan bunga mengenang 120 tahun kedatangan orang Jawa di Pusat Budaya La Foa. Kegiatan itu dihadiri Perwakilan Komisaris Tinggi Prancis, Philippe Lecourage, pejabat Kantor Wali Kota La Foa, dan sekitar 170 diaspora Indonesia (27/2/2016).

Corinne menjelaskan, pada 1995 ketika beberapa teman keturunan Jawa mengajak untuk bergabung mempersiapkan perayaan 100 tahun kedatangan orang Jawa ke New Caledonia, sempat merasa ragu karena tidak tahu apa-apa tentang Indonesia. Mereka meyakinkan saya, dengan bergabung dalam Asosiasi Indonesia Kembang Mawar Putih, akan banyak kesempatan mempelajari dan mengetahui asal usul, budaya serta menemukan identitas sebagai keturunan Indonesia.

Lebih lanjut dituturkan Corinne, walau ibunya keturunan Jawa yang lahir di New Caledonia, ia mengakui tidak tahu budaya Indonesia. Warisan leluhur yang saya tahu adalah 'bakmi', meskipun tidak yakin kalau mie goreng yang dibuatnya benar-benar enak.

Sebagai anak 'metis', karena bapak campuran keturunan Kanak Melanesia dan Prancis, saya merupakan contoh hasil asimilasi multietnis. “Kenyataan ini secara instinct telah mendorong saya untuk terbiasa hidup berdampingan bersama warga etnis lain. Ini ternyata merupakan bekal sangat berharga sebagai politikus dalam menyuarakan aspirasinya membangun nasib bersama masa depan New Caledonia“ ucap Corinne.

Pada 1995 beberapa teman keturunan Jawa mengajak bergabung mempersiapkan perayaan 100 tahun kedatangan orang Jawa ke New Caledonia.

Sambil mengenang saat menjadi Ketua AICO dua tahun berturut-turut di tahun 2001 dan 2002, Corinne merasa khawatir dengan masa depan asosiasi tersebut. Sebagai asosiasi yang telah berdiri sejak 20 tahun lalu, kami anggota AICO selalu berusaha untuk tetap aktif berperan serta dalam berbagai kegiatan.

Meski tidak mudah, karena pengurusnya sekarang sudah lanjut usia. Di lain pihak, generasi muda keturunan Indonesia di La Foa banyak yang hijrah ke Noumea untuk mencari penghidupan lebih baik. Kendati demikian, di tengah kesibukannya sebagai Wali Kota maupun sebagai anggota Kongres dari partai Caledonie Ensemble – loyalis Prancis, Corinne tetap berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan Asosiasi Kembang Mawar Putih.

Mewakili Komisaris Tinggi Prancis di New Caledonia, Philippe Lecourage menyampaikan terima kasih atas kontribusi orang Indonesia. Betapa beratnya upaya para leluhur yang datang dari Jawa untuk mendapatkan kehidupan lebih baik di wilayah seberang lautan Prancis di Pasifik Selatan ini.

Mereka bekerja keras sebagai buruh tambang nikel dan di perkebunan kopi dalam kondisi yang serba sulit dan penuh ketidakpastian. "Keberadaan orang Indonesia dan keturunannya serta budayanya telah berkontribusi bagi perkembangan dan kemajuan New Caledonia seperti sekarang" tutur Philippe.

Pada 1995 beberapa teman keturunan Jawa mengajak bergabung mempersiapkan perayaan 100 tahun kedatangan orang Jawa ke New Caledonia.

Konjen RI Noumea Widyarka Ryananta mengharapkan agar diaspora Indonesia dapat terus melestarikan tradisi leluhur dan agar berperan lebih aktif serta menjadi perekat dalam proses membangun masyarakat baru New Caledonia yang multi kultural.

"Teruskan budaya gotong royong, karena keutamaan hidup sebagai manusia adalah mampu menjalin kerjasama dengan orang lain" ucap Widyarka. Dalam acara resepsi perayaan 120 tahun kedatangan orang Jawa di New Caledonia ini, para tamu yang datang dari berbagai wilayah dapat menikmati pameran dokumentasi sejarah berdirinya AICO Kembang Mawar Putih serta dihibur persembahan tari kreasi baru dari anggota Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya (PMIK). Selain itu, mereka dapat menikmati berbagai kudapan makanan khas Indonesia.

Pengirim:

Catur Hadi Putranto

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya