Miris, Aksi Rasis pada Perempuan Berhijab Terjadi di Sini

Insiden rasisme seorang pria dialami dua perempuan muslim di Amerika Serikat.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 02 Jun 2016, 19:31 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2016, 19:31 WIB
Miris, Aksi Rasis pada Perempuan Berhijab Terjadi di Sini
Insiden rasisme oleh seorang pria dialami dua perempuan muslim di Amerika Serikat.

Liputan6.com, Amerika Serikat - Meski zaman sudah modern, tapi rasisme masih saja berlangsung di berbagai negara. Beberapa bahkan sering berlaku tak sopan kepada orang lain hanya karena agama dan ras mereka.

Kasus tersebut baru-baru ini dialami seorang perempuan berjilbab bernama Nura Takkish dan temannya, Malaak Amaari. Dilansir elitereaders.com, Kamis (2/6/2016), kejadiannya bermula ketika perempuan berusia 22 tahun itu tengah menikmati es krim di Andrews Ice Cream & Desserts di Orange Country. Tak disangka seorang pelanggan pria tiba-tiba melontarkan komentar konyol kepada dua perempuan Muslim.

"Saya tidak ingin mereka ada di negara saya," ucap pria itu seolah-olah seluruh Amerika Serikat miliknya.

Aksi pria rasis yang tengah melontarkan kata-kata kasar itu ternyata diabadikan Nura menggunakan ponselnya. Akhirnya Nura memutuskan untuk mengunggah video tersebut pada akun Twitternya.

Dalam video yang telah beredar di internet, tampak pria itu diusir keluar dari toko es krim oleh  salah satu karyawan karena dianggap rasis. 

Karyawan toko es krim segera mendekati Nura dan temannya untuk meminta maaf. Bahkan pemilik toko Cynthia Ramsay mengambil tindakan dan membela dua perempuan Muslim itu.

"Saya tidak akan mengulangi apa yang dia katakan, karena saya tidak ingin membuat kebencian rasial. Dia mengatakan mereka tidak harus berada di negara ini. Dia sangat kasar dan dia terus mengatakan mereka, mereka, mereka," jelas Cynthia.

Sementara itu, Ammari yang berada dalam insiden itu mengatakan, pria itu bahkan kembali beberapa menit kemudian setelah diusir dari toko es krim.

"Dia menunjuk ke meja kami dan memberitahu karyawan. 'Anda menolak untuk melayani saya karena Anda memilih melayani Muslim'. Dia menganggap kita bukan warga Amerika dan yang lebih pantas diperlakukan dengan baik adalah dia," ucap Ammari.

Ammari menambahkan, staf dan pemilik toko es krim menangani insiden itu dengan baik.

"Kami tidak mentolerir perilaku semacam ini. Kami tidak mentolerir segala bentuk perilaku diskriminasi. Kami tidak menginginkan uangmu'. Pria itu kembali diusir dari toko tersebut. 

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya