Peneliti: Bekerja Sebelum Pukul 10 Pagi, Penyiksaan di Era Modern

Bekerja sebelum pukul 10 pagi sesungguhnya merupakan penyiksaan di era modern yang membuat orang rentan terhadap penyakit.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 06 Jan 2017, 12:01 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2017, 12:01 WIB
Bekerja Sebelum Pukul 10 Pagi Adalah Penyiksaan di Era Modern
Bekerja sebelum pukul 10 pagi sesungguhnya merupakan penyiksaan di era modern yang membuat orang rentan terhadap penyakit.

Liputan6.com, Jakarta - Dr. Paul Kelley, seorang peneliti terkemuka di Oxford University, baru-baru ini mengemukakan bentuk paling umum dari penyiksaan di era modern. Hal itu tidak lain adalah harus bangun dan bekerja sebelum pukul 10 pagi, sesuatu yang memengaruhi sejumlah besar dari kita.

Tubuh kita berjalan pada jam biologis yang dikenal sebagai Ritme Sikardian. Ini merupakan jam tubuh dan siklus genetik yang diprogram untuk mengatur aktivitas otak, tingkat energi, produksi hormon, dan persepsi waktu.

Dengan mulai bekerja sebelum pukul 10 pagi setiap harinya, kita secara tidak langsung telah menyiksa diri kita sendiri dengan mengganggu Ritme Sikardian. Hal ini pulalah yang menjadi penyebab aspek kesehatan yang tidak seimbang.

"Kita tidak bisa mengubah waktu yang 24 jam. Anda tak bisa belajar untuk bangun pada waktu tertentu. Bagaimanapun, hati dan jantung Anda memiliki pola yang berbeda," jelas Kelley seperti dikutip dari Livetheorganicdream, Jumat (06/01/2017).

"Memaksa tubuh untuk bekerja sebelum pukul 10 pagi sama dengan meminta hati dan jantung menggeser jam kerja mereka dua atau tiga jam. Itu tidak baik bagi tubuh," tambah dia.

Lalu, mengapa ini bisa terjadi?

Ternyata, sehari bekerja delapan jam pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-20. Waktu itu, pola bekerja yang demikian dirancang untuk maksimalisasi produktivitas pabrik yang tidak memperhitungkan jam tubuh alami manusia.

Bagaimanapun, tubuh manusia adalah struktur kuno yang berkembang dengan siklus harian sinar matahari dan bukannya strategi modern bisnis dan perdagangan. Saat berbicara di Festival Sains Inggris, Kelley memaparkan kalau masyarakat modern adalah masyarakat yang kurang tidur.

"Ini adalah masalah internasional. Semua orang menderita padahal mereka tidak seharusnya demikian," kata dia.

Untuk membuktikan teorinya tersebut, Kelley mencoba memindahkan waktu salah satu sekolah di Inggris (dengan izin pemerintah dan sekolah tentunya) dari pukul 08:30 ke pukul 10:00 pagi. Setelah sekian waktu dan ujian yang diberikan pada siswa, terlihat jelas bahwa tingkat kehadiran siswa meningkat seiring dengan produktivitas umum sekolah. Dan yang terutama, nilai para siswa meningkat drastis.

Lebih lanjut, Kelley mengklaim kalau perusahaan-perusahaan yang memaksa pekerja untuk bekerja sebelum pukul 10 pagi berkontribusi terhadap stres emosional dan fisik yang dirasakan oleh karyawan mereka. Hal ini mendorong risiko kesehatan bila dilakukan dalam jangka panjang karena pola kerja yang tidak sehat.

Pola kerja demikian bisa menjadi alasan mengapa rata-rata orang Amerika mengonsumsi lebih dari tiga cangkir kopi tiap hari untuk mencoba membuat diri mereka tetap terjaga.

Ya, alih-alih menggunakan waktu yang ada untuk beristirahat, kopi malah memaksa manusia menjadi zombie yang bekerja di waktu mereka seharusnya tidur.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya