Liputan6.com, Jakarta Kita sering diingatkan tentang pentingnya tidur setidaknya 7 jam setiap malam. Namun, banyak orang kesulitan mencapainya akibat insomnia yang dipicu stres atau gangguan eksternal lainnya. Kurangnya waktu tidur ini dapat berdampak buruk pada tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.
Perusahaan teknologi tidur, Simba, baru-baru ini menggunakan kecerdasan buatan untuk meneliti efek fisik dari kurang tidur. Hasil penelitian mereka mengungkapkan bahwa kurang tidur dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius.
Advertisement
Baca Juga
Para ahli pun memperingatkan bahwa kondisi ini dapat membahayakan tubuh dalam jangka panjang. Tidur yang tidak cukup dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan daya tahan tubuh.
Selain itu, kurang tidur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Kebiasaan tidur yang buruk dalam jangka panjang dapat mempercepat penuaan dan memperburuk kesehatan mental.
Oleh karena itu, menjaga pola tidur yang baik sangat penting untuk kesehatan tubuh dan pikiran. Berikut ini efek buruk tidur kurang dari 7 jam semalam, dilansir Liputan6.com dari Brightside pada Rabu (19/2/2025).
1. Fluktuasi Hormon
Simba melakukan survei terhadap 2.175 orang dewasa di Inggris untuk mengumpulkan data tentang pola tidur, kesehatan fisik, dan penampilan mereka. Data yang dikumpulkan kemudian diproses menggunakan kecerdasan buatan, yang secara visual menunjukkan dampak tidur lebih atau kurang dari tujuh jam per malam.
"Kurang tidur tidak hanya membuat Anda lelah, tetapi juga berdampak pada seluruh tubuh. Ketika seseorang kurang tidur, kadar kortisol—hormon stres—akan meningkat," kata Lisa Artis, Wakil CEO dari mitra amal Simba, The Sleep Charity.
Kondisi ini dapat memperburuk peradangan pada kulit dan memperparah masalah seperti eksim dan psoriasis. Akibatnya, kulit menjadi lebih mudah teriritasi, kemerahan, dan terasa gatal.
Advertisement
2. Berbagai Masalah Kulit
Eksperimen ini mengungkap bahwa kulit adalah salah satu bagian tubuh pertama yang menunjukkan tanda-tanda kurang tidur. "Ketika tidur terganggu, aliran darah yang berkurang membuat kulit tampak pucat dan kehilangan kecerahan alaminya," jelas Lisa Artis. Kondisi ini menghilangkan kilau alami kulit serta mengurangi vitalitasnya.
Di antara responden yang melaporkan kurang tidur, 24% mengalami peningkatan sensitivitas kulit. Masalah kulit lain yang sering dilaporkan termasuk eksim (16%), psoriasis (7%), dan kulit kusam (10%). Kurangnya waktu tidur dapat memperburuk kondisi ini dan membuat kulit lebih rentan terhadap iritasi.
Menurut Artis, saat malam hari kulit bekerja lebih keras untuk beregenerasi dan memperbaiki dirinya sendiri. Saat tidur, aliran darah meningkat, mendukung proses perbaikan alami kulit. Hal ini membantu menjaga kesehatan kulit serta memberikan tampilan yang lebih cerah dan bercahaya.
3. Kuku Rapuh
Selain itu, 15% individu yang mengalami kurang tidur melaporkan memiliki kuku yang rapuh. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan hubungan antara kurang tidur kronis dan kesehatan kuku yang melemah. Gangguan pada mekanisme perbaikan alami tubuh dapat berkontribusi pada menurunnya kekuatan kuku.
Advertisement
4. Kenaikan Berat Badan
Kurang tidur juga dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan. Survei menunjukkan bahwa 26% dari mereka yang kurang tidur mengalami kelebihan berat badan, sementara 32% mengalami perut kembung. "Saat tidur, tubuh menyeimbangkan hormon seperti ghrelin dan leptin, yang mengontrol rasa lapar dan kenyang," jelas Lisa Artis.
Tanpa istirahat yang cukup, kadar ghrelin meningkat sehingga membuat seseorang lebih sering merasa lapar. Sementara itu, kadar leptin menurun, menyebabkan berkurangnya rasa kenyang. "Ketidakseimbangan hormon ini memicu makan berlebihan, terutama keinginan mengonsumsi makanan tinggi kalori dan manis," tambah Artis.
Menurut Artis, kurang tidur juga dapat memengaruhi cara pria dan wanita mengalami kenaikan berat badan. "Wanita cenderung mengalami peningkatan lemak di area pinggul dan paha akibat perubahan hormon, sedangkan pria lebih sering mengalami penumpukan lemak di perut karena penurunan kadar testosteron," ujarnya.
5. Ketidakseimbangan Suhu Tubuh
Efek lain yang tidak terduga dari kurang tidur adalah tangan dan kaki yang terasa dingin. "Suhu tubuh juga dikendalikan oleh ritme sirkadian," jelas Lisa Artis. Kurang tidur dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam mengatur suhu internal, menyebabkan fluktuasi dan ketidaknyamanan pada tangan serta bagian tubuh lainnya.
Advertisement
6. Konstipasi
Sebuah studi lain meneliti hubungan antara gangguan tidur dan berbagai jenis konstipasi pada pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang dengan riwayat kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi mengalami konstipasi. Temuan ini menyoroti pentingnya kualitas tidur dalam menjaga kesehatan pencernaan.
Kebutuhan tidur seseorang bervariasi berdasarkan berbagai faktor. "Orang dewasa yang sehat biasanya membutuhkan sekitar 7 hingga 9 jam tidur per malam," menurut rekomendasi NHS. Namun, kebutuhan tidur juga dipengaruhi oleh usia, kondisi kesehatan, dan faktor individu lainnya.
Beberapa orang secara alami memerlukan lebih banyak tidur dibandingkan yang lain. Remaja, anak-anak, dan bayi membutuhkan waktu istirahat tambahan untuk mendukung pertumbuhan mereka. Bayi baru lahir bahkan bisa tidur antara 8 hingga 16 jam sehari.
