Liputan6.com, Jakarta Dalam sebuah studi penelitian terbaru baru, para ilmuwan International Center for Radio Astronomy Research, ICRAR mengungkapkan, belakangan ini terjadi sebuah epidemi misterius di antariksa, banyak galaksi yang mengalami kematian prematur.
Galaksi-galaksi yang berada di antaraksi tersebut mendadak menghilang dan masih belum dapat dijelaksan alasannya. ICRAR sendiri merupakan lembaga riset yang didirikan oleh Curtin University dan University of Western Australia.
Dalam survei yang dilakukan ICRAR setidaknya terdapat 11.000 galaksi di antariksa telah kehilangan tekanan gas. Sedangkan tanpa adanya gas, sebuah galaksi tidak bisa mampu mempertahankan bintang yang ada di dalamnya, dan secara perlahan galaksi tersebut akan mengalami kematian.
Advertisement
Dilansir www.upi.com, "Selama hidupnya, galaksi dapat menghuni lingkaran cahaya yang berasal dari bintang, dan ukuran cahayanya berbeda-beda, seperti halnya galaksi Bima Sakti kita sendiri. Tekanan gas di beberapa galaksi terus menerus hilang selama jangka waktu yang sangat cepat, dan hal tersebut dapat mengakibatkan bintang-bintang yang berada di dalamnya menjadi mati," kata pemimpin penelitian di ICRAR, Toby Brown.
Brown menyamakan proses hilangnya gas pada beberapa galaksi tersebut seperti sapu yang sedang membersihkan cahaya di antariksa, dan terus menerus bergerak di alam semesta untuk menghilangkan gas yang berada di sebuah galaksi.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6