Liputan6.com, Jakarta - Menyedihkan, mungkin itu kata yang paling tepat saat sekitar 30 kantong plastik ditemukan dari dalam perut seekor paus yang terdampar. Sebelumnya, paus itu terlihat kurus kering saat terdampar di lepas pantai Sotra, Norwegia sehingga terpaksa dieutanasia.
Baca Juga
Advertisement
Menurut petugas penyelamat hewan, hal tersebut dilakukan karena paus itu terlihat kurang gizi dan dalam kondisi yang buruk. Selain itu, paus tersebut berkali-kali terdampar di pantai. Dikhawatirkan, bila dibiarkan, justru membuatnya sekarat lebih lama.
Ketika para peneliti di Universitas Bergen melakukan otopsi pada mamalia laut tersebut, mereka menganalisis isi perut dan menemukan sejumlah besar sampah. Dalam perut paus itu, sekitar 30 kantong plastik dikeluarkan serta sampah plastik lainnya.
Â
Para peneliti tidak terkejut menemukan sampah plastik tersebut, sebab, pada kenyataannya hal demikian makin sering ditemukan dari perut hewan laut. Kantong plastik dan kemasan memenuhi perut hewan laut yang tak sengaja menelannya.
"Temuan ini tidak mengejutkan, tapi menemukan dengan jumlah sedemikian banyak adalah menyedihkan," ujar Dr Terje Lislevand, seorang ahli zoology di Universitas Bergen seperti dikutip dari Iflscience, Senin (06/02/2017).
Ia menjelaskan bahwa paus itu terlihat kurus kering dengan sedikit lemak yang menunjukkan ia kekurangan gizi. Limbah non-biodegradable (tak sengaja) dikonsumsi oleh paus dan membuatnya pencernaannya terganggu.
"Saya pikir ikan paus ini telah kesakitan dan merasa tak nyaman. Ini yang membuatnya bertindak aneh dan sering terdampar," tambah Terje.
Ada sekitar lima triliun potongan plasttik di lautan dunia saat ini. Dengan sekitar 100 juta kantong plastik yang digunakan di Eropa saja tiap tahunnya, setidaknya delapan juta dari sampah itu akan berakhir sebagai sampah lautan.
Small changes can make a big difference to the plastic problem - like using less plastic bags #OceanRescue https://t.co/FY340dvExv pic.twitter.com/1zBdSXnwF8
— Sky Ocean Rescue (@SkyOceanRescue) February 1, 2017
Â
Sebuah laporan tahun lalu bahkan menyatakan bahwa pada tahun 2050, akan ada lebih banyak plastik di laut daripada ikan. Apa tindakan yang telah kita lakukan untuk menyelamatkan bumi?
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6