Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai simbol. Terkadang kita menggunakan simbol itu untuk mengungkapkan perasaan yang tak mampu dilukiskan dengan kata-kata.
Namun apakah kamu pernah bertanya, kira-kira bagaimana asal usul simbol-simbol tersebut? Dan apakah kita telah menggunakannya dengan benar?
Dilansir Brighside.me, berikut asal-usul 6 simbol paling populer yang tak banyak orang tahu.
1. Ampersand (&)
Simbol ampersand (&) sebenarnya berasal dari bahasa Latin 'et' yang maknanya sama dengan 'and' dalam bahasa Inggris, serta 'dan' dalam bahasa Indonesia.
Ampersand pertama kali ditemukan di Roma kuno oleh Tiro, Skretaris pribadi Kaisar Cicero. Tiro menggunakan ampersand karena terburu-buru saat menulis. Namun tak disangka, singkatan itu sangat populer. Sistem singkatan itu kemudian dikenal sebagai Catatan Tironian.
Advertisement
2. Simbol Hati
Kepercayaan yang berkembang selama ini, simbol hati diyakini terbentuk karena representasi dari bentuk hati manusia. Namun di luar itu, ada sedikitnya tiga dugaan asal usul simbol hati.
Pertama, simbol hati terbentuk oleh dua ekor angsa sedang berpacaran. Saat keduanya berdekatan di tengah danau, leher mereka membentuk simbol hati. Maka tak heran di berbagai negara, angasa dianggap mewakili simbol cinta, kesetian, dan pengabdian. Karena seekor angsa hanya akan memilih satu pasangan selama hidupnya.
Kedua, hipotesis lain mengatakan bahwa simbol hati awalnya mewakili bentuk feminin. Pendukung teori ini berpendapat bahwa simbol hati menggambarkan bentuk pinggul perempuan. Pemikirian itu tercetus dari orang-orang Yunani kuno yang saat itu sedanang mendalami ilmu anatomi tubuh.
Ketiga, teori lain megatakan simbol hati mewakili bentuk daun ivy. Orang-orang Yunani kuno, biasanya menaruh daun ivy di vas bunga di rumahnya. Daun itu sebgai lambang dari Dewa Anggur, Dionysus yang dipercaya sebagai pelindung gairah.
Advertisement
3. Bluetooth
Bluetooth merupakan teknologi yang dirancan untuk menyatukan beberapa perangkat dalam satu jaringan. Simbol yang mewakili Bluetooth berasal dari dua kombinasi tanda Skandinavia 'H' dan Latin 'B'. Dua inisal ini membentuk nama Harald Blatand.
Harald Blatand adalah Raja Denmark paling tersohor pada abad ke-10. Ia berhasil menyatikan suku-suku di Denmark menjadi satu kerajaan tunggal. Harald sering disebut Bluetooth karena salah satu giginya memiliki warna biru yang permanen.
4. Power On
Simbol Power On hampir ditemukan di semua perangkat elektronik. Tapi tak menjamin semua orang tahu asal-usulnya. Rupanya, simbol itu ditemukan pada tahun 1940.
Awalnya seorang insinyur hanya iseng menggunakan sistem biner untuk mewakili 'switch' atau 'tekan' dengan angka '1' dan '0' yang berarti 'off'. Tiba-tiba dalam dekade berikutnya, kombinasi angka '1' dan '0' menjadi simbol Power On.
Advertisement
5. Simbol Perdamaian
Simbol Perdamaian atau yang dikenal dengan Peace ditemukan pada tahun 1958. Simbol itu digunakan untuk memprotes penggunaan nuklir. Simbol itu merupakan kombinasi dari sinyal semaphore untuk huruf “N” dan “D” yang berarti “Perlucutan Nuklir.”
Dalam alfabet semaphore, huruf “N” ditransmisikan dengan memegang dua bendera terbalik “V ", dan huruf ‘D’ dibentuk dengan memegang satu bendera menunjuk lurus ke atas dan yang lain menunjuk lurus ke bawah. Jika dua tanda itu digabungkan maka akan membentuk simbol perdamaian.
6. Simbol OK
Kebanyakan orang menafsirkan gerakan tangan OK sebagai kata ganti 'baiklah' atau 'Oke'. Tapi ternyata tanda itu tidak anggap sebagai sesuatu yang positif. Di Prancis, gerakan itu malah menunjukkan ejekan negatig. Orang yang disapa dengan simbol OK, sama saja dikatai, "kamu bukan apa-apa" alias "you are nothing".
Namun ada 3 teori yang diduga menjadi asal-usul simbol OK. Pertama, simbol OK diyakini sebagai singkatan dari "Old Kinderhook, NY", yakni nama tempat kelahiran Presiden AS ke-8, Martin van Buren.
Selama masa kampanye Pemilu, Van Buren kerap menggunakan simbol tersebut sebagai slogan kampanye. Di dalam poster, massa pendukung Van Buren juga menunjukkan isyarat OK.
Kedua, hipotesa muncul dari Presiden Amerika ke-7, Andrew Jakcson. Ia kerap menulis kata "semua benar" dengan bahsa Jerman "Oll Korrect" atau hanya disingkat OK.
Ketiga, teori lain mengatakan bahwa OK merupakan isyarat dari ajaran agama Hindu dan Budha. Tanda itu melambangkan kemauan belajar. Banyak karya seni Budha yang menggambarkan isyarat ini.
(war)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Advertisement