Liputan6.com, Jakarta - Tindakan bullying memang kerap dialami banyak orang. Kasus bully yang kerap terjadi dikalangan anak-anak dan remaja sebenarnya sangat memprihatinkan.
Sebuah studi malahan mengatakan bahwa hanya terdapat 20 persen orang ikut campur tangan jika terjadi kasus bully. Hal inilah yang mendorong salah satu restoran cepat saji membuat kampanye khusus mengenai isu bully.
Advertisement
Baca Juga
Mengingat bulan Oktober merupakan bulan nasional untuk pencegahan bully di Amerika, restoran Burger King sengaja membuat hidangan burger super rusak kepada para pelanggan mereka. Tujuan dari tindakan ini tentunya bukan untuk menurunkan kualitas makanan mereka, melainkan untuk melihat seberapa besar empati orang saat melihat kasus bully di dekat mereka.
Dalam rekaman video kampanye tersebut, lebih banyak orang justru komplain kepada pihak pelayan restoran karena kondisi burger mereka yang tak layak dimakan. Padahal, di dekat tempat duduk mereka saat sedang menunggu hidangan, terdapat sejumlah anak melakukan aksi bully.
Melihat kejadian ini menunjukkan bahwa banyak orang masih menutup mata terhadap kasus bully di sekitar mereka. Segelintir pembeli hanya menyaksikan tanpa melerai atau menasehati anak-anak yang melakukan tindakan bully.
Mirisnya hanya 12 persen dari keseluruhan pembeli yang membantu korban bully. "Ketika kita tidak membelanya maka itu adalah hal yang terburuk. Aku pernah mengalami bully dan ketika aku melihatnya aku akan melakukan sesuatu terhadap perbuatan tersebut," kata salah satu orang yang berusaha membantu korban bully, seperti melansir video AJ+, Senin (30/10/2017).
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: