Jangan Anggap Sepele Kebiasaan Menahan Kencing, Akibatnya Fatal

Sebenarnya menahan buang air kecil bukan merupakan hal buruk, tapi jangan dijadikan kebiasaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Apr 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2018, 18:30 WIB
[Bintang] Tahan Pipis
Tahan Pipis | via: shape.com

Liputan6.com, Jakarta - Seberapa sering Anda menahan kencing? Terkadang gara-gara pekerjaan yang tanggung selesai atau terjebak di dalam kemacetan, beberapa orang menahan kencing.

Sebenarnya menahan kencing bukan merupakan hal buruk, tapi jangan dijadikan kebiasaan. Jika Anda suka menahan kencing, saat itulah masalah mulai muncul dan bisa bertambah parah kalau dijadikan sebuah kebiasaan.

Bagian buruknya, seperti dikutip laman The List, kandung kemih tak bisa menahan banyak air. Kira-kira hanya mampu menampung dua cangkir air atau sekitar 400 gram.

Apabila kandung kemih kelebihan muatan, maka otot di sekitarnya akan bekerja keras. Bila hal itu terjadi, maka akan terjadi gangguan di lantai atau dasar panggul yang mengontrol apakah Anda akan menahan atau membuang air tersebut keluar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Infeksi Saluran Kemih

[Bintang] Tahan Pipis
Ilustrasi menahan pipis | via: businessinsider.com

Kedua, semakin lama menunda buang air kecil maka kandung kemih akan meregang. Hal itu ternyata dapat berpengaruh pada kerja otak.

Dengan kata lain, otak akan kehilangan kemampuannya untuk mengetahui kapan Anda harus buang air kecil. Ketiga sudah pasti adalah Anda bisa ngompol alias kencing di celana.

Keempat hal ini bisa diderita wanita pada umumnya. Kebiasan menahan buang air kecil, dapat memunculkan risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK). Itu adalah infeksi yang disebabkan karena adanya bakteri yang masuk ke saluran kemih.

Gejalanya seperti terbakar, nyeri panggul, dan lebih sering buang air kecil. Kelima menyebabkan kerusakan atau infeksi ginjal.

Sumber: Feed.merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya