Liputan6.com, Jakarta Biasanya melukis menggunakan cat dan kanvas. Meski begitu tak dapat dipungkiri bahwa berabagai macam benda bisa menjadi alat gambar. Seperti yang dilakukan pria asal India satu ini misalnya.
Baca Juga
Advertisement
Arun Kumar Bajaj terkenal memiliki kemampuan yang tak biasa. Meski ia mahir menggunakan mesin jahit, tapi ia melakukan hal yang tak pernah terbayangkan oleh para penjahit lainnya. Secara teknis memang kelihatannya, ia menyulam menggunakan mesin jahit. Namun karena karyanya yang detail hampir mirip seperti sebuah lukisan menandakan bahwa ia berbakat.
Lukisan hiper-realistis yang dibuatnya dengan menyulam membuat banyak orang terkesan. Memang, Arun pernah pandai menggambar dan bermimpi suatu hari nanti menjadi seorang pelukis.
Namun kematian sang ayah, memaksa Arun untuk menjalanakan bisnis keluarga untuk membuatnya menjaid penjahit. Meski begitu, Arus tetap biarkan bakatnya melukisnya mengalir melalui jarum dan benang.
Menjahit lebih dari 23 tahun
Sebagai seniman mesin jahit, Arun tentunya tak langsung bisa menguasai kemampuan itu dengan cepat.
"Saya telah menjahit selama 23 tahun terakhir, sejak saya berusia 12 tahun," ujar pria 35 tahun kepada DNA India. Arun menceritakan bahwa di usia 16 tahun sang ayah meninggal dan membuatnya putus sekolah untuk mengabil alih toko.
"Saya dulu pandai membuat sketsa di sekolah, meskipun obsesi saya menyebabkan ketidakpastian keuangan bagi keluarga," katanya.
Walaupun dihadapi rintangan, sifat Arun yang tekun ternyata terbayarkan. Karyanya justru membuat orang takjub dan terpukau. Menurutnya, ia tak ingin menjadi seorang penjahit sepanjang hidupnya jadi ia ingin membuat namanya terkenal melalui hasil karyanya.
"Untuk melakukannya kamu perlu sangat teliti. Karena sekali menyulam, maka tak ada cara lain untuk memperbaikinya," imbuh Arun.
Karya yang menakjubkan dari Arun atau skerap disebut sebagai 'Manusia jarum' tersebut yakni lukisan Lord Krisna sebesar 6 x 4 kaki yang sampai membutuhkan waktu 3 tahun untuk menyelesaikannya.
Saksikan Video di Bawah ini:
Advertisement